JABAR EKSPRES – Maraknya kasus keracunan massal di sejumlah daerah termasuk Jawa Barat (Jabar) akibat Makanan Bergizi Gratis (MBG), telah menjadi perhatian penting bagi publik.
Pasalnya kasus yang diduga disebabkan oleh progam gagasan dari Presiden Prabowo Subianto tersebut, telah menimbulkan banyak korban hingga mencapai ratusan orang.
Maka agar hal tersebut tidak terus terjadi, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sonny Sanjaya menekankan kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), untuk tetap mematuhi Standard Operating Procedure (SOP) yang kini telah diterapkan.
Baca Juga:Buntut KLB Keracunan di Garut, Legislator Dorong Evaluasi Program MBGSiswa SDN 1 Sindangsari Ciamis Keracunan Usai Santap MBG, 9 Orang Dilarikan ke Puskesmas
“Jadi antisipasinya adalah meningkatkan kemampuan. BGN kan sudah ada SOPnya, misalkan seperti SOP penerimaan barang SOP persiapan, SOP pengolahan bahan nabati, SOP pengolahan bahan hewani, SOP pendistribusian, nah itu semua sudah ada,” ujarnya saat ditemui usai menghadiri acara pelatihan food handler dan manajerial dapur sehat MBG di Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (4/3).
Selain SOP tersebut, Sony juga meminta kepada seluruh SPPG agar tetap mematuhi ketentuan yang telah diberlakukan, khusunya dalam penyediaan makanan.
“Kami menekankan betul kepada seluruh kepala SPGG untuk tetap melaksanakan SOP-SOP tersebut. Seperti Contoh, SOP penggunaan APD pada saat di dalam SPPG. Itu jangan hanya dijadikan sebagai formalitas, tapi pahami mengapa di dalam SPPG harus menggunakan hairnet atau tutup kepala. Lalu di dalam SPPG itu harus menggunakan masker, itu juga harus dipahami. Terus harus menggunakan sarung tangan,” ucapnya.
Sony menuturkan, hal tersebut harus tetap dipatuhi oleh seluruh SPPG guna mengantisipasi maraknya kasus keracunan massal akibat MBG.
“Jadi bukan hanya sekedar formalitas saja. Karena apabila itu menjadi formalitas, maka akan menjadi keterpaksaan. Nah kalau terpaksa nanti lama-lama akan hilang. Tetapi apabila dipahami betul-betul, konsisten dilaksanakan, Insyaallah itu adalah merupakan langkah-langkah untuk mengantisipasi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.(San)
