Dorong Industri Animasi, Kemenkraf: Jadi Motor Utama dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional 

Dorong Industri Animasi, Kemenkraf: Jadi Motor Utama dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional 
Ilustrasi film animasi karya anak bangsa. (Foto: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) bersama Komisi VII DPR RI mengatakan perfilman, khususnya animasi mampu menjadi motor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.

Pernyataan tersebut, ia sampaikan dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke Infinite Studios di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digita Park Batam, Kepulauan Riau.

Sementara, Staf Ahli Menteri Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur Kemenkraf Septriana Tangkary mengatakan subsector bidang kreativitas media seperti film, animasi, dan video masuk dalam tujuh subsector prioritas yang diyakini mampu menjadi penggerak utama.

Baca Juga:Adanya Temuan Etanol Sekitar 3,5 Persen, Vivo dan BP Batal Beli BBM dari Pertamina Pemprov Jateng Jajaki Kerja Sama dengan Uzbekistan untuk Berbagai Sektor

“Industri film, terutama animasi, terbukti memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif, nilai ekspor, penciptaan lapangan kerja, serta pembangunan infrastruktur,” kata Septriana dikutip dari ANTARA, Kamis (2/10).

Ia juga menambahkan, melalui ajang-ajang seperti Indonesia Film Platfrom (IFP), potensi subsektor ini semakin terlihat.

“Kita sudah bisa membuktikan bahwa talenta lokal mampu bersaing di pasar global. Kolaborasi antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah menjadi kunci untuk memperluas peluang,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim turut memberikan apresiasi atas karya-karya anak bangsa.

Menurutnya, industry kreatif, khususnya bidang digital, merupakan masa depan yang harus terus ditumbuhkan.

“Talenta anak-anak kita luar biasa, hanya belum semua tersambung dengan baik. Tugas kita adalah menjembatani agar potensi itu bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.

Ia menilai adanya Infinite Studios Batam menjadi bukti konkret potensi besar Indonesia di bidang animasi.

Baca Juga:Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025Upaya Pemprov Jateng Dukung Program Tiga Juta Rumah 

General manager Infinite Studios Ghea Lisanova menjelaskan pihaknya tengah menggarap proyek orisinil yang ditargetkan bisa segera dinikmati masyarakat Indonesia.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa Infinite Studios yang berdiri sejak 2005 di Batam saat ini sudah memiliki lebih dari 300 tenaga kreatif lokal dan melayani berbagai klien internasional.

Dengan kunjungan Komisi VII DPR RI dan Kemenkraf ini diharapkan bisa memperkuat sinergi dalam mendorong subsector perfilman, animasi, dan video sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif Indonesia.

0 Komentar