JABAR EKSPRES – Media sosial dihebohkan dengan sebuah video viral yang menyebarkan kabar bahwa belasan anak di Bandung Barat meninggal dunia akibat keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Narasi dalam video tersebut menyebutkan ada 11 korban jiwa, lengkap dengan ucapan belasungkawa yang memicu kepanikan warganet.
Namun, setelah ditelusuri, informasi tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.
BGN Buka Suara Terkait Video Viral Tersebut
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dengan tegas membantah kabar yang beredar.
Baca Juga:Tembus Top 3 Klasemen, Pebalap Astra Honda Tampil Kencang di IATC MotegiGolfinity: Platform Golf Academy untuk Pemula atau Profesional
Ia menyebut narasi yang viral di media sosial itu tidak sesuai fakta.
“Barusan Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, sudah melaporkan tidak ada yang meninggal,” kata Dadan, Senin (29/9/2025).
Meski kabar kematian itu hoaks, BGN tetap menegaskan keseriusan pemerintah dalam menangani kasus keracunan makanan pada penerima manfaat program MBG.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan bahwa seluruh pasien yang terdampak insiden keamanan pangan tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan.
Pemerintah, baik pusat maupun daerah, menanggung penuh semua biaya.
“Hal ini sudah jelas diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 mengenai kewajiban pemerintah menangani wabah, termasuk insiden keamanan pangan,” jelas Nanik.
Menurutnya, MBG adalah program prioritas yang mengedepankan keamanan dan kesehatan anak.
Maka setiap gangguan kesehatan yang muncul akan segera direspons agar penerima manfaat tetap terlindungi.
Baca Juga:ICONNET Hadirkan Keceriaan Bersama Anak-Anak Panti Sosial Asuhan Anak Griya Yatim & Dhuafa Al Falah RancaekekPLN Icon Plus SBU Regional Jawa Barat Gelar TJSL Bersama Panti Asuhan Anak Griya Yatim & Dhuafa Al Falah
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, juga menegaskan bahwa pemerintah akan mendampingi penerima manfaat yang terdampak hingga pulih.
“Kami sangat prihatin dengan insiden ini. Pemerintah hadir untuk memastikan anak-anak segera pulih dan kembali sehat,” ujarnya.
Kasus viral ini menjadi pengingat bahwa hoaks bisa menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Oleh karena itu, masyarakat diminta lebih bijak sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan program pemerintah dan kesehatan publik.
