JABAR EKSPRES – Pemerintah Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai menggarap sektor pertanian durian sebagai salah satu komoditas unggulan baru.
Buah yang dikenal sebagai Si Raja Buah itu diproyeksikan bukan hanya menjadi sumber ekonomi masyarakat, melainkan juga bagian dari program reklamasi lahan pasca tambang dan pengembangan agrowisata desa.
Direktur Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Windry Ilhamsyah, menyebut bahwa pihaknya sudah memetakan potensi besar dari pengembangan durian.
Baca Juga:Marc Marquez Taklukkan Cedera, Samai Rekor Valentino Rossi di Puncak MotoGPBelum Pulih Total, Berguinho Tetap Masuk Skuad Persib Hadapi Bangkok United
“Kami melihat peluang besar dalam pemanfaatan lahan produktif di Cipatat dan sekitarnya melalui pengembangan durian sebagai komoditas unggulan,” ujar Windry, Senin (29/7/2029).
Menurutnya, lahan produktif yang tersedia di wilayah Cipatat harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar menghasilkan nilai tambah bagi warga.
“Durian tidak hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga bisa menjadi daya tarik wisata dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat,” katanya.
Untuk merealisasikan program tersebut, BUMDESMA bekerja sama dengan komunitas Eksplorasi Durian Nusantara. Kerja sama ini bertujuan mempercepat pengembangan perkebunan durian sekaligus memperluas jejaring pemasaran.
“Program ini akan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing desa-desa di Cipatat. Kami ingin durian menjadi salah satu identitas Bandung Barat,” tambahnya.
Sementara itu, Perwakilan Eksplorasi Durian Nusantara, Masnurdiansyah, mengatakan sejumlah desa di Kecamatan Cipatat memiliki kondisi lahan yang sangat mendukung untuk budidaya durian. Baik varietas lokal maupun introduksi diyakini dapat tumbuh subur di kawasan tersebut.
“Kami sudah turun ke lapangan dan melihat langsung kondisi wilayah. Hasilnya sangat mendukung. Potensi ini kalau dimaksimalkan, Bandung Barat bisa menjadi salah satu sentra durian unggulan di Indonesia,” kata Masnurdiansyah.
Baca Juga:Pencabutan ID Pers Jurnalis CNN, Istana Siap Bangun Komunikasi dan Dewan Pers Minta Akses DipulihkanKuota 8 Persen Suporter Timnas Indonesia di Arab Saudi Tak Ideal
Ia menambahkan, durian seharusnya tidak hanya dipandang sebagai buah musiman dengan nilai jual tinggi, melainkan juga simbol kebanggaan masyarakat. Menurutnya, durian lokal yang tumbuh di desa memiliki cerita tersendiri yang bisa mengangkat nama daerah.
“Durian lokal punya kebanggaan tersendiri. Masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungannya, apalagi kalau budidaya ini dikembangkan secara serius. Jadi bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga identitas desa,” jelasnya.
