Lumat SMAN 5 Bogor, Penabur Cirebon Tantang GPS Bandung di Final DBL West Java Championship

Lumat SMAN 5 Bogor, Penabur Cirebon Tantang GPS Bandung di Final DBL West Java Championship
Lumat SMAN 5 Bogor, Penabur Cirebon Tantang GPS Bandung di Final DBL West Java Championship
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Suasana di GOR C-Tra Arena, Bandung, Kamis (25/9) mendidih sejak warm-up. Fantastic Four Honda DBL with Kopi Good Day 2025 West Java Championship benar-benar jadi ajang pembuktian siapa yang layak naik panggung final.

Laga antara SMA BPK Penabur Cirebon dan SMAN 5 Bogor sudah diprediksi banyak orang bakal berat sebelah, tapi siapa sangka hasil akhirnya begitu mencolok: 75–24 untuk Penabur Cirebon.

Begitu peluit tip-off berbunyi, Penabur Cirebon langsung menggebrak. Mereka tidak memberi ruang bagi SMAN 5 Bogor untuk bernapas. Fastbreak demi fastbreak dilancarkan, memaksa Bogor bertahan rapat di paint area. Namun defense mereka tak cukup kuat untuk menahan agresivitas Cirebon.

Baca Juga:Fantastic Four DBL West Java Championship : GPS Pastikan Satu Tiket Final Usai Tumbangkan Satu BogorFiorenza Calesta Cetak Double-Double, Antar GPS ke Final DBL Bandung 2025!

Penabur seperti tahu betul kelemahan lawan. Rotasi bola cepat, eksekusi tajam, dan transisi menyerang yang rapi membuat mereka terus mengumpulkan angka. Kuarter pertama bahkan sudah menunjukkan siapa penguasa lapangan.

Nama Kartika Hatta kembali jadi headline. Pemain senior Penabur ini seolah bermain di level berbeda. Pengalamannya tampil di dua edisi DBL sebelumnya membuatnya jauh lebih matang. Ia tahu kapan harus mempercepat tempo, kapan mesti mengatur ulang serangan, bahkan kapan harus menekan lawan hingga kehilangan bola.

Setiap kali bola ada di tangannya, ritme permainan langsung berubah. Ia piawai menembus defense Bogor, lalu mengeksekusi atau melepaskan assist manis ke rekan-rekannya. Kartika benar-benar jadi otak serangan yang tak bisa dijinakkan sepanjang laga.

SMAN 5 Bogor sebenarnya mencoba bangkit. Mereka berusaha menyerang lewat pergerakan perimeter dan beberapa kali coba menembus paint area. Namun, defense Penabur yang ketat membuat mereka kerap kehilangan momentum. Turnover demi turnover justru membuat margin skor semakin melebar.

Semakin lama, energi Bogor terkuras hanya untuk bertahan. Setiap kali mereka mencoba menutup paint area, shooter Cirebon menghukum dengan tembakan mid-range maupun dari luar arc. Ketika fokus ke perimeter, pemain Cirebon dengan mudah menembus lane dan mencetak angka.

Pada akhirnya, papan skor tidak berbohong. SMA BPK Penabur Cirebon unggul telak 75–24. Margin 51 poin di Fantastic Four jelas jadi bukti dominasi total. Penabur bukan hanya menang, mereka menunjukkan superioritas, baik dalam bertahan maupun menyerang.

0 Komentar