Kasus Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Ungkap Kelemahan Standar Dapur

Sejumlah siswa dan siswi di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, mendapatkan perawatan medis di posko
Sejumlah siswa dan siswi di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, mendapatkan perawatan medis di posko kesehatan usai mengalami gejala keracunan massal menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

“Kami bawa sampel muntahan ke Labkesda Jabar. Kalau menunya ada tahu, ayam kecap, sayur,” kata Lia N. Sukandar.

Lia mengatakan berdasarkan keterangan dari siswa yang alami keracunan, mereka mencium bau tak sedap ketika membuka kotak MBG berbahan stainless tersebut. Kebanyakan siswa tak menghabiskan makanan tersebut.

“Iya katanya ada bau tidak sedap dari makanannya, memang rata-rata seperti itu pengakuannya. Gejala yang dirasakan seperti muntah, mual, dan sesak napas,” kata Lia.

Baca Juga:Respons Kasus Keracunan MBG, Sekda Jabar: Menolong Semua Korban agar PulihMarak Kasus Keracunan, DPRD Kabupaten Bandung Desak Quality Control MBG Diperketat

Sementara itu, Koordinator Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Bandung Barat, Gani Djundjunan, menyebut dugaan kuat penyebab keracunan adalah proses memasak yang dilakukan terlalu dini.

“Menurut info terakhir, menunya dimasak terlalu pagi, sehingga saat sampai ke sekolah kondisinya sudah tidak bagus,” katanya.

Setiap hari, dapur SPPG yang memasok makanan ke sekolah di Cipongkor memasak sekitar 3.467 porsi. Atas arahan Badan Gizi Nasional (BGN), dapur tersebut kini ditutup sementara untuk evaluasi dan investigasi.

“Jadi dapurnya ditutup sementara sambil menunggu hasil evaluasi. Nanti akan dilihat apa yang salah atau ada kelalaian,” tambahnya.

Bupati Akui Masih Ada Dapur Belum Standar

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, mengakui masih ada dapur SPPG yang belum memenuhi standar kesehatan. Dari 85 dapur yang tersebar di wilayahnya, beberapa di antaranya belum memiliki sertifikat laik sehat.

“Dari 85 dapur, memang ada yang belum memiliki sertifikasi sehat. Jadi harus dicek izin dan sertifikat laik sehatnya dari Dinas Kesehatan,” jelas Jeje.

Ia menegaskan, dapur Makmur Jaya yang menjadi pemasok menu MBG di Cipongkor dihentikan sementara karena diduga menjadi sumber keracunan.

Baca Juga:Nikmati Pemandangan Gunung Tangkuban Perahu Lewat “Mountain Gateway Package” dari ibis Bandung PasteurRespons Kasus Keracunan MBG, Sekda Jabar: Menolong Semua Korban agar Pulih

“Saya menyetop sementara satu SPPG dan menetapkan status KLB. Intinya, kesehatan dan keselamatan siswa yang paling utama,” tegasnya.

Evaluasi Menyeluruh Program MBG

Buntut dari kasus ini, Pemkab Bandung Barat akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG. Menurut Jeje, langkah yang akan ditempuh antara lain memperketat pengujian sampel makanan, standarisasi proses pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi.

“Ke depan kita akan lakukan pengawasan ketat, mulai dari pengujian sampel makanan, higienitas dapur, hingga audit teknis secara rutin. Semua ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkas Jeje. (Wit)

0 Komentar