Antrean Riang di SMA Negeri 11 Bandung: Cerita di Balik Program Makan Bergizi Gratis

Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru saja digulirkan pemerintah, bukan sekadar makan siang gratis tetapi juga sumber energi untuk kembali fokus belajar siswa.
0 Komentar

BANDUNG – Matahari belum terlalu condong ke barat ketika lonceng istirahat kedua berbunyi di SMA Negeri 11 Bandung. Dari ruang kelas, para siswa berhamburan ke lapangan kecil di samping kantin. Di sana, meja panjang sudah dipenuhi kotak-kotak makanan dengan aroma gurih yang langsung memancing selera.

Siang itu, seperti hari-hari sebelumnya, para siswa berbaris rapi menunggu giliran. Beberapa sambil bercanda, sebagian lain sibuk mengintip isi kotak makan yang akan mereka terima. “Hari ini ikan goreng sama lalapan, ada jeruk juga,” bisik seorang siswa kepada temannya, tak bisa menyembunyikan antusiasme.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru saja digulirkan pemerintah itu, bagi mereka, bukan sekadar makan siang gratis. Lebih dari itu, ia jadi momen yang menyenangkan, tempat berbagi cerita, sekaligus sumber energi untuk kembali fokus belajar. “Selasa kemarin kami mendapat nasi dengan ayam bumbu kuning, sayur capcay, buah pisang, dan susu. Rasanya enak dan bikin kenyang,” ujar seorang siswa.

Baca Juga:Poltekpar NHI Bandung Kukuhkan 599 Wisudawan, Siap Pimpin Pariwisata BerkelanjutanPetani dan Mahasiswa Tuntut Penghentian Perampasan Lahan di Kabupaten Bogor

Ia menambahkan, variasi menu membuat mereka tak bosan, justru selalu menanti kejutan rasa di hari berikutnya—apakah tumis kangkung, telur balado, atau tempe bacem manis yang akrab di lidah. Bagi sebagian besar anak, menu itu lebih kaya daripada bekal seadanya dari rumah. Dan bagi orang tua, program ini adalah angin segar.

Yedi Supriyadi, salah seorang wali murid, mengaku tenang melepas anaknya ke sekolah. “Selain menunya bervariasi dan disukai anak saya, yang terpenting makanan yang disajikan sehat dan tidak basi. Jadi, saya merasa tenang,” katanya.

Tak dimungkiri, program MBG sempat menuai kritik ketika ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat dilaporkan keracunan. Namun, bagi para orang tua dan siswa SMA Negeri 11 Bandung, insiden itu tidak mengurangi kepercayaan mereka. Justru, mereka berharap evaluasi terus dilakukan agar kualitas semakin terjamin.

Di balik kotak makanan itu, tersimpan visi besar: membiasakan anak-anak sekolah mengonsumsi makanan sehat, bergizi, dan seimbang. Lebih jauh lagi, program ini juga menjadi jalan bagi UMKM katering untuk berkembang, sekaligus wujud nyata negara hadir memenuhi kebutuhan dasar generasi mudanya.

0 Komentar