JABAR EKSPRES – Kementerian Pertanian (Kementan) gandeng Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang miliki lahan potensial untuk peningkatkan produksi susu nasional.
Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat kemenadirian dan ketahanan pangan Indonesia secara berkelanjutan.
“Kementerian Pertanian tengah mendorong penguatan produksi susu nasional melalui kerja sama dengan berbagai investor. Salah satu peluang signifikan adalah rencana investasi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda, dikutip dari ANTARA, Senin (15/9).
Baca Juga:Menkop Klaim Kopdes Merah Putih Jadi Kekuatan Ekonomi Nasional, Benarkah?Isu Monopoli Penjualan BBM, Ini Kata Dirut Pertamina!
Ia menyampaikan rencana kerja sama antara Kementan dan Sulteng merupakan upaya untuk perkuat kemandirian pangan nasional.
Agung juga mengungkapkan telah bertemu pemerintah Provinsi Sulteng pada Jumat (12/9) untuk membahas peluang investasi strategis subsektor peternakan, khususnya sapi perah untuk mendukung produksi susu segar nasional dan menjadikan Sulteng produsen susu di luar Jawa.
“Rencana ini akan menjadi langkah penting, karena potensi lahan di Poso sangat mendukung untuk pengembangan sapi perah,” ujarnya.
Jika rencana ini terealisasi, Agung mengatakan, investasi itu diperkirakan mampu menghadirkan hingga 240 ribu ekor sapi perah yang bisa memenuhi hamper setengah kebutuhan susu segar nasional.
Apabila kesepakatan lahan ini tercapai, menurutnya, Sulteng berpotensi menjadi produsen susu di luar Pulau Jawa.
Hal ini akan memperkuat pasokan untuk wilayah Indonesia Timur maupun pasar nasional.
Pemerintah daerah diharapkan bisa berperan aktif dalam penyediaan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air dan sarana komunikasi.
Baca Juga:Kemanker Sebut Peluang Kerja Nasional di 2025 Meningkat, Benarkah? Isu Pemerintah Impor Beras, Wamentan: untuk Restoran Khusus, Bukan untuk Konsumsi Umum
“Kontribusi pemerintah daerah sangat penting. investasi besar seperti ini membutuhkan dukungan penuh, tidak hanya dari regulasi pusat, tetapi juga dari sarana dasar yang disiapkan daerah,” kata Agung.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Novalina menyambut baik peluang investasi yang masuk dan menegaskan kesiapakn daerah berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan subsector peternakan secara berkelanjutan.
Ia juga menilai potensi lahan di Sulteng masih luas dan berharap koordinasi dengan pemerintah pusat dipercepat supaya infrastruktur pendukung masuk perencanaan pembangunan daerah sejak 2026.
“Hal ini penting agar masuk dalam perencanaan pembangunan daerah sejak 2026,” kata Novalina.
