JABAR EKSPRES – Kepala Sekolah SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti, menyampaikan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk sementara waktu dialihkan ke sistem daring.
Langkah ini diambil sebagai respons atas insiden ambruknya atap salah satu bangunan sekolah yang menyebabkan sejumlah siswa mengalami luka-luka pada Rabu (10/9/2025).
KBM daring diberlakukan sejak Kamis (11/9) hingga Jumat (12/9), sambil menunggu penanganan lebih lanjut terhadap kondisi fisik sekolah. Meisye menyebutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terkait keputusan tersebut.
Baca Juga:Komitmen Nyata Terapkan GRC dalam Bisnis, PGN Raih TOP GRC Award 2025Biar Kulit Halus Lagi, Ini 7 Cara Sederhana Atasi Pori-Pori Membandel
“Sudah berkoordinasi dan minta arahan juga dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, jadi untuk sampai dengan hari Jumat insyaallah dengan daring dulu,” ujar Meisye saat ditemui, Kamis (11/9/2025).
Ia menambahkan, SMKN 1 Cileungsi telah memiliki sistem pembelajaran daring yang bisa langsung diakses para siswa. Meski demikian, sistem ini hanya digunakan sementara.
“Karena sekolah juga kami punya sistem pembelajaran gitu kan ya yang bisa diakses secara daring. Dan itu dipergunakan tentatif ya,” jelasnya.”Karena saya kan pengennya sebagai penanggung jawab sekolah ini, anak-anak datang ke sekolah secara langsung ketemu dengan bapak dan ibu guru,” lanjut Meisye.
Pantauan di lokasi, tiga tenda putih dengan tulisan Kemendikdasmen telah didirikan di area sekolah. Tenda-tenda tersebut dilengkapi dengan kursi dan kipas angin untuk mendukung kegiatan belajar sementara.
Sesuai rencana, para siswa akan kembali mengikuti KBM secara tatap muka mulai Senin (15/9/2025). Sebagian pelajar akan menggunakan tenda darurat dari Kemendikdasmen sebagai ruang belajar sementara.
