Ratusan Mahasiswa Bogor Turun ke Jalan, Suarakan Lima Tuntutan Reformasi 

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Bogor melakukan aksi di Jalan Jenderal Sudirman hingga de
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Bogor melakukan aksi di Jalan Jenderal Sudirman hingga depan Istana Bogor, Kota Bogor, Senin (1/9/2025). Foto: Sekar Andini
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Intelektual Cipayung Plus Bogor turun ke jalan pada Senin (1/9) dalam aksi bertajuk “Refleksi Demokrasi”. Aksi ini digelar untuk menyuarakan keprihatinan terhadap kondisi demokrasi di Indonesia, kesenjangan ekonomi, dan tindakan represif aparat terhadap rakyat.

Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Kota Bogor, Muel Tazam, yang juga menjadi orator, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk peringatan dan pengawasan terhadap jalannya demokrasi.

“Hari ini kita berdiri di tengah sejarah yang berulang. Rakyat meringkuk dalam kesulitan ekonomi, harga kebutuhan pokok melambung, lapangan kerja semakin sempit, sementara wakil rakyat menerima gaji fantastis yang tidak sebanding dengan keringat rakyat. Demokrasi yang mestinya jembatan kini menjelma menjadi jurang,” ucap Muel Tazam dalam orasinya di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, Senin (1/9/2025).

Baca Juga:Tokoh Agama dan Masyarakat di Jateng Serukan Kedamaian untuk Negeri Konser “Peterpan: The Journey Continues” di Bandung Ditunda, Budi Aloka: Demi Keselamatan dan Kenyamanan Semua

Massa aksi menyoroti lima tuntutan utama, yakni transparansi dan pengurangan anggaran DPR, serta sidang etik anggota DPR yang dianggap menghina rakyat.

Mereka juga menuntut pengusutan tuntas pelaku kekerasan aparat, pembebasan demonstran yang ditahan sewenang-wenang, reformasi kebijakan publik termasuk pajak, agraria, dan sistem kaderisasi partai politik, serta pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memperkuat pemberantasan korupsi.

Massa aksi menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti bersuara hingga tuntutan keadilan dan reformasi benar-benar ditegakkan.

“Kami mahasiswa tidak akan diam. Kami tidak akan tunduk pada tekanan. Suara mahasiswa adalah suara perlawanan terhadap tirani, suara masa depan yang tidak ingin dikhianati,” ujar Muel Tazam.

Pada kesempatan yang sama, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo, memastikan bahwa aksi demonstrasi kali ini berjalan dengan aman dan kondusif.

“Alhamdulillah, dari dua unjuk rasa yang digelar di pintu satu, semuanya berjalan aman, lancar, dan kondusif. Ini berkat kerja keras pemerintah daerah, TNI, dan Brimob, serta partisipasi masyarakat Kota Bogor,” kata Eko.

Ia juga menambahkan bahwa pengamanan melibatkan sekitar 700 personel gabungan. Negosiasi antara massa aksi dan aparat keamanan pun sempat dilakukan agar kegiatan tetap damai, termasuk doa bersama.

0 Komentar