JABAR EKSPRES – Ratusan massa yang tergabung ke dalam organisasi Cipayung Plus dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kembali melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jawa Barat, pada Senin (1/9).
Dari pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat ratusan massa tersebut kini mulai memadati area depan kantor DPRD Jawa Barat.
“Kita hadir kembali ke gedung DPRD Jabar ini menandakan bahwasannya pemerintah saat ini masih belum becus (tidak bisa) dalam menyelesaikan permasalah yang ada,” ujar koordinator aksi, M Rafli Salam saat ditemui di depan DPRD Jabar, Senin (1/9).
Baca Juga:Gedung DPRD Cimahi Dijaga Ketat, Aksi Demo Masih Belum TampakSampaikan Maklumat Jelang Demo, DPRD Jabar Dukung Pengesahan RUU Perampasan Aset
Selain bentuk kekecewaan, aksi yang sengaja dilakukan kali ini menurut Rafli juga sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang kini telah dikeluarkan oleh Presiden Prabowo dalam menyikapi situasi saat ini.
“Karena Presiden Prabowo sampai saat ini malah menambahkan tingkat pengamanan yang lebih. Ini menandakan bahwa pemerintah saat ini masih tidak mampu menyelesaikan hal-hal tersebut. Kekacauan yang sudah terjadi 5 hari lalu, kita lihat bahwasannya kepolisian yang sudah membunuh saudara alm Affan hanya 20 hari ditahan. Ini menandakan bahwa sistem di Indonesia masih dikorup,” ungkapnya.
Rafli menyebut, dalam aksi kali ini, pihaknya akan menyalakan 8 tuntutan kepada pemerintah khususnya DPRD Jabar. Dimana 4 diantaranya seperti salah satunya pencopotan Kapolri.
“4 poin dari 8 tuntutan telah kita garis bawahi, karena fokus kita saat ini adalah untuk pembenahan diri bagi kapolri,” ungkapnya.
Rafli menuturkan, jika tuntutannya kali ini tidak direspon khususnya oleh DPRD, maka pihaknya akan kembali melakukan aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih besar.
“Kita kali ini hanya melaksanakan aksi damai. Jika tidak di respon, kita akan melakukan eskalasi massa yang lebih tinggi karena ini merupakan bentuk kekecewaan dari kita bahwasannya jika nanti DPRD tidak mau menghadiri kita, berarti mereka tidak ada kesanggupan untuk menerima aspirasi dari masyarakat,” pungkasnya
Sementara itu, dari pantauan di lokasi, hingga pukul 15.00 WIB, para massa aksi masih terus menggelar orasinya sambil melakukan pembakaran sejumlah ban.(San).
