JABAR EKSPRES – Aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat (29/8) menimbulkan korban dari pihak massa aksi. Tembakan gas air mata yang dilepaskan aparat membuat ratusan massa mengalami gangguan pernapasan hingga luka ringan.
Data sementara tenaga medis di Aula Universitas Islam Bandung (Unisba) mencatat, hingga pukul 21.30 WIB, sebanyak 201 orang menjadi korban.
Mereka mendapat perawatan darurat berupa pemeriksaan pernapasan, oksigen, hingga pertolongan pertama luka ringan.
Baca Juga:Dampak Demonstrasi di Jakarta, Para Pekerja Asal Bogor Dipulangkan Lebih CepatOjol Meninggal Saat Demo di Jakarta, Prabowo Geram dan Perintahkan Usut Tuntas
Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unisba, Fajar Awalia Yulianto, mengatakan jumlah korban terus bertambah sejak sore.
“Kami membuat triase darurat untuk memilah korban berdasarkan tingkat kegawatannya, mana yang urgent, bisa ditunda, atau tergolong ringan,” ujarnya.
Fakultas Kedokteran Unisba bertindak sebagai koordinator utama posko medis, bekerja sama dengan STAI Sabili dan Universitas Pasundan (Unpas). Selain peralatan medis dasar, tim juga menyiapkan logistik penunjang berupa makanan dan minuman bagi petugas.
“Semua bantuan murni atas dasar kemanusiaan. Unisba netral, tidak berpihak pada siapa pun,” kata Fajar.
Hingga pukul 23.23 WIB, massa aksi yang semula berkumpul di depan DPRD Jabar bergeser ke arah Gedung Sate. Aparat masih berjaga dan sesekali menembakkan gas air mata untuk memukul mundur demonstran, namun belum menurunkan personel guna membubarkan massa.
