JABAR EKSPRES – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim teknologi Budidaya Lobster RI kini mampu bersaing dengan Vietnam. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu (Tebe) dalam Outlook Tilapia 2025 di Jakarta, Kamis.
“Alhamdulillah dalam delapan bulan kami sudah bisa membuktikan kepada publik paling tidak bahwa teknologi budidaya lobster kita sudah mulai tidak kalah dengan Vietnam,” ujarnya, dikutip Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, hal itu terbukti dari tingkat keberlangsungan hidup lobster dalam keramba jaring apung telah mencapai lebih dari 70 persen.
Baca Juga:HET Minyakita Alami Kenaikkan? Begini Kata Mendag!Pengemudi Ojol Dilindas Rantis Brimob, Tagar Polisi Pembunuh Rakyat Trending di X
Hal itu, kata dia, menandakan bahwa teknologi budidaya lobster dalam negeri terus menunjukkan perkembangan, dan dapat dikuasai oleh nelayan.
Lebih dari itu, Tebe mengungkapkan bahwa saat ini pasar lobster internasional juga sangat menjanjikan, dan bisa dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi lokal.
Dengan adanya pasar internasional tersebut, budidaya lobster menjadi peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan sekaligus memperkuat daya saing sektor perikanan Indonesia.
“Tingkat survival rate-nya di KJA (keramba jaring apung) itu sudah cukup bagus, sudah di atas 70 persen saya lihat. Kemudian selain sudah dikuasai, juga marketnya sangat luar biasa,” kata Tebe.
Namun demikian, lanjut Tebe, pihaknya menghentikan budidaya lobster di luar negeri untuk sementara waktu, yakni Vietnam karena hasil evaluasi belum sesuai harapan, sehingga fokus diarahkan pada penguatan budidaya lobster di wilayah Indonesia.
“Saat ini pemerintah menghentikan sementara budidaya lobster di luar wilayah Indonesia. Kenapa? Kami melakukan evaluasi dan ternyata hasil evaluasinya belum sesuai dengan apa yang sudah kita harapkan,” jelasnya.
Tebe menambahkan ke depan lobster tidak lagi menjadi persoalan besar, sebab teknologi domestikasi dan pembudidayaan semakin terkuasai dengan baik oleh nelayan dan pembudidaya dalam negeri.
Baca Juga:Hasil Produksi Melimpah, RI Optimis Surplus Beras hingga September 2025!Sambut Mitra China untuk Percepatan Transisi Energi, ESDM: EV Masa Depan Transportasi
Lebih dari itu, ia bahkan menyampaikan kabar gembira bahwa nelayan di Tanjung Lesung sudah berhasil memijahkan lobster secara alami, mulai dari telur menetas hingga berkembang menjadi benih bening lobster.
Meski jumlah benih yang dihasilkan belum banyak, Tebe menilai capaian tersebut merupakan langkah positif dan pihaknya terus melakukan pendampingan serta pemantauan langsung terhadap aktivitas nelayan di lokasi tersebut.
