JABAR EKSPRES – Suasana penuh semangat terlihat di Posyandu RW 07 pada hari Rabu (20/08/2025).
Puluhan kader posyandu berkumpul untuk mengikuti pelatihan penyegaran yang difokuskan pada edukasi, pencatatan, pelaporan, dan pelatihan pengukuran pertumbuhan anak guna mendukung percepatan penurunan stunting.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh para dosen, yang merupakan salah satu kegiatan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Baca Juga:Wabup Sumedang Bersama BRAC Bahas Penanganan Stunting dan Kemiskinan EkstremDua Warga Bandung Jadi Juragan Logistik, Beromset Ratusan Juta Lewat Agen Lion Parcel
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan di Dusun I, Desa Mekarwangi Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan, yang terdiri dari:
- Bdn. Meda Yuliani, SST., M.Kes.,
- Bdn. Yanyan Mulyani, SST., M.Keb.,
- Bdn. Iceu Mulyati, SST., M.Keb
- Fikri Mourly Wahyudi, S.Kep., M.K.M.,
- dan Wahyu Wahdana, S.Kep., Ns., SH., MM., M.Kep
- serta mahasiswa Universitas Bhakti Kencana.
Diketahui bersama, stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia, dan untuk mengatasinya, peran kader posyandu sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat menjadi sangat penting.
Melalui program penyegaran kader, mereka mendapatkan penguatan edukasi, pelatihan pencatatan, pelaporan, serta keterampilan pengukuran pertumbuhan anak.
Kegiatan penyegaran ini mencakup:
1. Penguatan pencatatan dan pelaporan baik manual maupun digital.
2. Pelatihan pengukuran antropometri (berat, tinggi, lingkar kepala) sesuai standar WHO.
Dengan keterampilan yang diperbarui, kader diharapkan mampu mengidentifikasi dini risiko stunting, memberikan edukasi tepat kepada masyarakat, dan mendukung pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
Saat proses remajanya, remaja terkadang memiliki pola pikir yang salah terkait nutrisi, seperti menunda sarapan, mengurangi porsi ataupun frekuensi makan dengan alasan diet (menjaga body) dst.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata kolaborasi antara institusi kesehatan, tenaga kesehatan, kader, dan pemerintah desa dalam mewujudkan target nasional penurunan stunting.
Baca Juga:Mendiktisaintek RI Apresiasi Inovasi TelUrator dan Dorong Dosen Cetak Lulusan BerkualitasDJP Perkokoh Semangat Kemerdekaan dengan Doa Bersama Lintas Agama untuk Penerimaan Negara Â
Oleh karena itu dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini, diharapkan dapat memberikan penguatan pengetahuan para kader.
Karena kader posyandu adalah ujung tombak pencegahan stunting. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang terus diperkuat, mereka dapat mendampingi keluarga dalam membangun generasi sehat dan bebas stunting.
