Rapat Paripurna Kemerdekaan: Anggota Dewan Kenakan Selendang Palestina

selendang Palestina
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi bersama Wali Kota Bandung dan Sekda Kota Bandung, menunjukkan selendang Palestina sebagai simbol kuat solidaritas terhadap rakyat Palestina, usai rapat paripurna, Jumat (15/8/2025).  (DOK/JABAR EKSPRES)
0 Komentar

BANDUNG – Dalam suasana khidmat Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, seluruh peserta rapat kompak mengenakan syal atau selendang Palestina yang juga dikenal sebagai Keffiyeh.

Gestur ini menjadi simbol kuat solidaritas terhadap rakyat Palestina yang masih tertindas, sekaligus kecaman keras terhadap genosida yang dilakukan Zionis Israel.

Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar simbol, melainkan wujud nyata empati kemanusiaan warga Bandung.

Baca Juga:50 Ribu Massa Siap Guncang Bandung dalam Aksi Akbar Bela Palestina Bandung Tertinggal dari Jakarta: Angkot Pintar Solusi atau sekadar Wacana?

Asep mengungkapkan bahwa momentum kemerdekaan Indonesia mengingatkan pada peran historis Palestina. “Ketika Indonesia merdeka 80 tahun lalu, Palestina menjadi salah satu negara pertama yang mendukung dan melobi pengakuan internasional, termasuk dari Mesir pada 1946. Kini, saat kita merayakan kemerdekaan, rakyat Palestina masih berjuang melawan penindasan dan genosida. Ini adalah panggilan kemanusiaan bagi kita,” tegas Asep usar memimpin rapat paripurna.

DPRD Kota Bandung menyampaikan tiga pernyataan tegas kepada publik. Pertama, mengutuk segala bentuk penjajahan dan mendukung penuh kemerdekaan Palestina, sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 yang menolak penjajahan di atas dunia.

Kedua, mendorong pemerintah pusat memperkuat diplomasi internasional agar bantuan kemanusiaan segera sampai ke Gaza, yang saat ini menghadapi krisis akibat blokade dan penghambatan bantuan.

Asep mengapresiasi Satgas Merah Putih yang telah bergerak membantu, namun menegaskan urgensi langkah lebih agresif.

Ketiga, mengajak seluruh anggota DPRD dan masyarakat Bandung menjadikan semangat bela Palestina sebagai inspirasi membangun kota dengan cinta dan empati. “Bandung harus dibangun dengan rasa kemanusiaan. Jika kita bersatu, seperti pesan Presiden Prabowo, tak ada tantangan yang tak bisa diselesaikan,” ujar Asep.

Ia juga menekankan pentingnya sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah, termasuk penyusunan peraturan daerah yang mendukung program strategis nasional, agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Aksi DPRD Kota Bandung ini bukan hanya seruan lokal, tetapi juga panggilan moral kepada dunia. Dengan selendang Palestina di pundak, Bandung menegaskan posisinya: berdiri bersama Palestina, menolak penindasan, dan membangun masa depan dengan cinta dan solidaritas. (tur)

0 Komentar