Lantas, apakah selisih harga ini disebabkan oleh pajak? Jika dilihat lebih dalam, mobil Binguo seharusnya bebas bea masuk berkat kesepakatan ASEAN Free Trade Area (AFTA), yang menetapkan tarif bea masuk sebesar 0%. Dengan demikian, harga seharusnya tidak jauh berbeda dengan di Thailand.
Memang, sistem perpajakan di Indonesia cukup kompleks dan berlapis. Namun demikian, bea masuk biasanya menjadi komponen pajak yang paling besar pengaruhnya terhadap harga jual. Jika bea masuknya 0%, maka alasan perbedaan harga sebesar itu patut dipertanyakan.
Dengan adanya fenomena penurunan harga besar-besaran pada mobil listrik Wuling, muncul dugaan bahwa Wuling memang sengaja memainkan strategi harga di Indonesia. Namun, apakah strategi ini memang sudah direncanakan sejak awal karena kekhawatiran terhadap kehadiran BYD? Hal tersebut masih menjadi tanda tanya.
Baca Juga:Berhenti Berhemat, Ini 7 Cara Realistis Dapat Rp1 Miliar Pertama Tanpa Warisan4 Cara Mendapatkan Rp100 Juta Pertama Tanpa Modal yang Bisa Anda Coba Sekarang
Selain keluhan dari komunitas pengguna, berbagai petisi mulai bermunculan yang menuntut pertanggungjawaban atas kasus ini. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 449 tanda tangan dalam petisi yang berkaitan dengan kasus tersebut. Dari petisi-petisi yang beredar, banyak konsumen yang merasa sangat dirugikan, terutama mereka yang membeli kendaraan secara kredit.
Salah satu petisi menyebutkan bahwa seorang konsumen membeli Wuling Binguo pada bulan Februari dengan harga Rp419 juta, mendapatkan diskon sekitar Rp90 juta, dan membayar cicilan selama lima tahun sebesar Rp8 juta per bulan.
Namun, hanya dalam waktu empat bulan, harga mobil tersebut sudah turun hingga Rp100 juta. Tentu saja, hal ini membuat banyak konsumen merasa kecewa dan terkejut. Bisa dibayangkan, mereka harus mencicil selama lima tahun dengan bunga bank yang tinggi, tetapi nilai mobil sudah anjlok jauh sebelum cicilan lunas. Tidak heran jika banyak yang merasa “tertampar kenyataan”.
Tujuan utama dari petisi-petisi tersebut adalah meminta kompensasi kepada pihak Wuling. Beberapa konsumen bahkan berharap Wuling dapat memberikan respons seperti yang dilakukan Chery kepada konsumennya, yaitu melalui pemberian cashback, tambahan benefit, program trade-in dengan dukungan penuh, dan insentif lainnya.
Lalu, bagaimana tanggapan Wuling Motors terkait kejadian ini?
