JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan terus menggencarkan program penyebaran nyamuk ber-Wolbachia sebagai salah satu upaya pengendalian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Saat ini, program tersebut telah berjalan di tujuh kecamatan, termasuk Ujungberung dan Kiaracondong.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sony Adam, mengatakan bahwa program pelepasan nyamuk yang telah disuntik bakteri Wolbachia ini masih dalam tahap pemantauan dan evaluasi.
Baca Juga:Tonase Jadi Patokan Baru Buang Sampah ke TPA SarimuktiPengamat Soroti Sikap Pemkot Bandung Soal Bendera One Piece: Perlu Pendekatan Edukatif, Bukan Represif
“Alhamdulillah, program berjalan. Tapi nyamuk dilepas itu tidak serta-merta dibiarkan begitu saja. Tidak ada yang dilepas tanpa pengawasan. Semua dipantau secara berkala,” ujar Sony, Rabu (6/8).
Sony menjelaskan, saat ini wilayah Kiaracondong sedang dalam tahap pengembangbiakan nyamuk. Telur-telur nyamuk Aedes aegypti yang telah dibekali Wolbachia dikembangbiakkan untuk kemudian dianalisis pertumbuhan populasinya.
“Belum terlihat penambahan jumlah nyamuk yang ber-Wolbachia secara signifikan. Belum sampai titik yang diharapkan,” ujarnya.
Sementara itu, perkembangan di Kecamatan Ujungberung dinilai lebih progresif. Program di wilayah tersebut sudah berjalan lebih dulu dan mulai menunjukkan harapan.
“Ujungberung Alhamdulillah sudah berjalan. Tapi efeknya terhadap penurunan kasus DBD masih kita pantau. Baru mulai tahun kemarin, butuh waktu lima tahunan untuk melihat efektivitasnya,” ungkapnya.
Menurut Sony, apabila program ini menunjukkan hasil positif dalam penurunan angka kasus DBD, maka hal itu akan meningkatkan partisipasi masyarakat dan keseriusan semua pihak dalam mengembangkan teknologi pengendalian DBD berbasis Wolbachia.
“Manfaatnya sangat besar. Karena nyamuk Aedes aegypti yang membawa Wolbachia tidak bisa membawa virus Dengue. Jadi kalau nyamuknya menggigit, dia tidak menularkan DBD. Virusnya tidak sampai ke manusia,” jelasnya.
Baca Juga:Dugaan Kekerasan di SMAT KN Bandung Jadi Sorotan, Disdik Jabar dan Inspektorat Perlu Lakukan Pemeriksaan Buat Relaksasi Pengunjung, Pelaku Usaha di Bogor Tetap Putar Musik Meski Ada Wacana Pembayaran Royalti
Sony juga menekankan bahwa penyebaran nyamuk ini bersifat lokal, mengingat daya jelajah nyamuk terbatas.
“Nyamuk itu terbangnya paling jauh 100 meter. Jadi kalau kita kembangkan di satu wilayah, efeknya akan dirasakan di situ dulu, belum ke wilayah yang jauh seperti dari Ujungberung ke Cibiru,” katanya.
Ia pun berharap masyarakat terus mendukung program ini demi menurunkan risiko penularan DBD di masa depan. (Dam)
Reporter: Sadam Husen Soleh Ramdhani
