JABAR EKSPRES – Pemerintahan Kota Cimahi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengonfirmasi amblasnya badan jalan akibat pergerakan tanah, di salah satu titik wilayah Kota Cimahi disebabkan oleh proses alamiah yang dipicu intensitas hujan tinggi dan kondisi geologis yang tidak stabil.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, menjelaskan kejadian tersebut disebabkan oleh aliran air hujan yang mengalir melalui saluran bawah tanah alami.
Sehingga mengikis lapisan tanah di bawah permukaan jalan hingga akhirnya menyebabkan keruntuhan struktural secara mendadak.
Baca Juga:Dukung Stiker Larangan Mengamen di Angkot, Warga Harap Tak Sekadar DitempelKabel Menjuntai di Jalan Laswi Dirapikan, Pemkot Bandung: Cegah Kejadian di Kopo Berulang
“Air itu mencari jalan sendiri. Saat hujan deras turun, air masuk ke saluran bawah tanah alami, dan kebetulan di atasnya ada jalan. Maka terjadilah amblas,” ujarnya saat ditemui Jabar Ekspres di kantor nya, Rabu (6/8/2025).
Lebih lanjut, Fitriandy menyatakan bahwa unsur cuaca ekstrem yang melanda wilayah Cimahi dalam beberapa waktu terakhir merupakan faktor pemicu utama terjadinya kejadian tersebut.
Ia menegaskan, dalam proses penanganannya, Pemerintah Kota Cimahi telah mengerahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melakukan perbaikan secara cepat dan menyeluruh.
“Sudah ditangani oleh Dinas PUPR. Kalau secara teknis lebih detail, sebaiknya langsung ditanyakan ke dinas bersangkutan. Tapi dari pengamatan kami, kondisinya sudah cukup tertangani” terang Fitriandy.
Menurutnya, kondisi geologis pada kawasan terdampak memiliki karakteristik yang cukup rentan.
Tanah dengan struktur gembur serta permukaan bawah yang tidak stabil menjadikan wilayah tersebut termasuk dalam kategori rawan pergerakan tanah, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari seluruh pemangku kepentingan.
“Beberapa titik lain juga mengalami pergerakan tanah skala kecil. Ini memperkuat indikasi bahwa kawasan ini memang rawan. Masyarakat perlu terus waspada,” ungkapnya.
Baca Juga:Gubernur Demul Usul UMK Diganti Upah Sektoral, Agar Industri dan Buruh Lebih Kondusif?Menggangu Operasional Kereta, KCIC Bongkar Bangunan Ilegal di Jalur Whoosh Wilayah Padalarang
Fitriandy juga menyinggung adanya kerusakan tambahan yang terjadi pada sebuah jembatan yang berlokasi tidak jauh dari titik jalan amblas.
Ia menjelaskan, selain faktor usia bangunan, cuaca ekstrem dan saluran air yang tidak berfungsi optimal turut memperparah kondisi infrastruktur tersebut.
“Struktur utama jembatan seperti pondasi dan kolom masih sangat kuat. Tapi sisi-sisi luar, terutama bagian segitiga penahan, memang terkena dampak,” imbuhnya.
