Menurut Adithia, bantuan monumen meriam akan difasilitasi oleh pihak Arhanud.
Lebih jauh, Adithia menyoroti bahwa masalah klasik Kota Cimahi adalah kemacetan akibat keterbatasan infrastruktur jalan dan tingginya volume kendaraan.
Oleh karena itu, penyempurnaan desain radius tikungan di titik-titik strategis juga menjadi perhatian.
“Misal di Jalan Cipageran menuju Puri Cipageran, itu kan nyetok pisan lamun mengkol. Nah kita coba bikin perencanaan, yang di situ kita lebarkan radius tikungnya,” jelasnya.
Baca Juga:Gaduh Pemblokiran Rekening Pasif, Perbankan Pastikan Dana Nasabah Aman?KAI Janjikan Perbaikan KA Argo Bromo Anggrek Selesai 3 Hari?
Adithia mengakui masih banyak titik yang perlu diintervensi untuk memperbaiki kelancaran lalu lintas. Solusi besar jangka panjangnya adalah sistem transportasi publik massal.
“Kami rasa ke depannya perlu terobosan, ya mass transportation, artinya transportasi publik, transportasi massal, untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Tapi itu tidak bisa Cimahi sendiri, sebab Cimahi adalah kota perlintasan, kawasan aglomerasi. Banyak orang dari luar kota yang menuju pusat kota atau Kota Bandung, begitu pun sebaliknya. Itu perlu ada kajian bersama,” pungkasnya. (Mong)
Reporter: Firman Satria