Bersolek Jelang HUT RI, Gang Karangsari Padalarang Jadi Galeri Mural Warga

Bersolek Jelang HUT RI, Gang Karangsari Padalarang Jadi Galeri Mural Warga
Tembok rumah dan pagar di Gang Kampung Karangsari, Desa/Kecamatan Padalarang, KBB bertransformasi menjadi galeri seni jalanan yang memamerkan tokoh-tokoh besar Indonesia seperti Soekarno, Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, hingga tokoh lokal seperti Dedi Mulyadi. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Di ujung lorong sempit yang hanya cukup dilewati satu kendaraan roda empat, berdiri gapura kecil berhias bambu. Di baliknya, terbentang jalur kampung yang semula suram kini bersinar oleh warna-warni cat dan sapuan kuas.

Kampung Karangsari, RW 04 Desa Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), atau yang dikenal “Gang Desa Padalarang” ini menolak disebut kumuh dan memilih tampil penuh warna menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia.

Lorong-lorong sempit yang dulunya kerap luput dari perhatian kini menjelma menjadi kanvas raksasa. Tembok rumah, pagar, bahkan tiang listrik kini bertransformasi menjadi galeri seni jalanan yang memamerkan tokoh-tokoh besar Indonesia seperti Soekarno, Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, hingga tokoh lokal seperti Dedi Mulyadi.

Baca Juga:Bantu Kendalikan Inflasi, 3.200 Ton Beras Disalurkan ke 160 Ribu Warga Bandung BaratKabupaten Bandung Kian Bedas! Big Data dan Dashboard Pimpinan Resmi Diluncurkan

Semua itu dilukis oleh tangan warga, tanpa sentuhan profesional, tapi sarat cinta pada kampung halaman.

“Yang melukis saya sendiri,” ujar Yudi Hendrawan, Ketua RW 04 yang juga pegiat mural kampung itu.

“Kalau untuk beli cat, kami patungan,” sambil menunjuk lukisan Bung Karno di dinding rumah tetangganya.

Bagi Yudi dan warga Karangsari, inisiatif mempercantik kampung bukan sekadar soal estetika. Ini bentuk perlawanan terhadap stigma negatif yang kerap dilekatkan pada permukiman padat. Gang sempit, kata mereka, bukan berarti jorok. Tidak tertata, bukan berarti tak bisa dirawat.

Sejak 2019, saat pandemi COVID-19, memaksa banyak warga menetap di rumah, Yudi menggerakkan warga untuk menata lingkungan. Satu demi satu dinding mulai berubah. Mula-mula polos, kemudian berwarna. Dari corat-coret anak-anak, berkembang menjadi mural bergaya semi realis dengan pesan kebangsaan dan budaya lokal.

“Kita ingin orang datang ke sini bukan cuma lihat mural, tapi merasakan kehangatan warganya,” ucap Yudi.

Agustus tahun ini menjadi momentum istimewa. Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan, dan Karangsari ingin jadi bagian dari pesta itu dengan caranya sendiri.

Baca Juga:Ramai Pengibaran Bendera Bajak Laut One Piece Jelang 17 Agustus, Pemkot Bandung Siap Tindak Tegas36 Ribu Serangan Siber Gagal Tembus, Diskominfotik KBB Pastikan Data Penduduk Aman

Sebanyak 14 gapura di lingkungan RW 04 dihias dengan ornamen khas Sunda seperti kujang, bambu, dan simbol-simbol perjuangan. Bendera merah putih terpasang di hampir setiap rumah. Anak-anak berlatih menyanyikan lagu kemerdekaan di tengah gang yang dulunya hanya digunakan untuk parkir sepeda motor.

0 Komentar