JABAR EKSPRES – Ada anggapan bahwa jika Honda menciptakan jenis motor sendiri, melakukan terobosan sendiri, dan menghadirkan inovasi orisinal, maka produk tersebut tidak akan laku di pasaran. Meskipun pernyataan ini tidak sepenuhnya benar, ada logika yang bisa diterima, karena realitas di lapangan memang menunjukkan kecenderungan demikian.
Dalam hal ini, Astra Honda Motor (AHM) memang dikenal sangat cermat dan cerdas. Mereka pandai belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu.
Pernyataan bahwa Honda akan “hancur”, dalam arti tidak laku di pasaran, jika mereka menghadirkan lini motor yang benar-benar berbeda dari tren yang ada, bisa dikatakan memiliki dasar. Hal ini terbukti dari beberapa contoh di masa lalu, dan bahkan masih ada contohnya hingga kini.
Baca Juga:12 Kode Promo tiket.com Agustus 2025 Spesial Kemerdekaan Bertabur Diskon42 Kode Promo Traveloka Agustus 2025 Bertabur Diskon Merdeka
Masih ingat dengan Honda JS1, Honda Blade 110, Supra X Helm-In, Honda Revo AT, dan Honda CB150X? Motor-motor tersebut merupakan bagian dari terobosan yang coba dilakukan Honda secara mandiri. Namun sayangnya, hasilnya tidak sesuai harapan.
Pada tahun 2008, Honda sempat mengguncang pasar dengan meluncurkan Honda JS1. Motor ini dimaksudkan sebagai pesaing Kawasaki Athlete, dengan pendekatan desain yang berbeda dari motor Honda pada umumnya.
Secara konsep memang tergolong revolusioner, namun desainnya yang tanggung, tidak sepenuhnya masuk kategori sport, bukan ayago, dan juga bukan motor bebek konvensional, membuat motor yang dijuluki “Domba Garut” ini gagal menarik minat pasar secara signifikan.
Beberapa tahun kemudian, Honda kembali mencoba peruntungan dengan Blade 110, motor bebek bergaya sport yang saat itu sedang menjadi tren. Desainnya cukup agresif, dengan spakbor depan menggantung ala motor sport dan bahkan tersedia dalam livery Repsol Honda.
Namun entah mengapa, generasi pertama Blade 110 juga gagal meraih penjualan yang memuaskan. Akhirnya, pada generasi berikutnya, Honda memilih bermain aman dengan kembali ke desain motor bebek pada umumnya.
Pada tahun 2010, Honda kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan Revo Automatic, sebuah motor bebek yang dilengkapi transmisi otomatis. Sayangnya, inovasi ini kembali gagal diterima pasar karena dianggap aneh dan belum familiar di mata konsumen. Menariknya, kegagalan ini justru diikuti oleh Yamaha yang kemudian merilis Yamaha Lexam, produk serupa yang juga gagal bersinar di pasaran.
