JABAR EKSPRES – Buat kamu pelaku UMKM yang sedang butuh tambahan modal usaha, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI bisa jadi solusi tepat.
KUR BNI 2025 hadir dengan bunga rendah dan cicilan ringan yang cocok untuk berbagai skala usaha. Menariknya, sekarang pengajuan KUR BNI sudah bisa dilakukan secara online tanpa harus antre di kantor cabang.
Nah, di artikel ini akan dibahas lengkap bagaimana cara daftar online KUR BNI 2025, syaratnya, serta simulasi cicilan per hari yang ringan. Simak sampai akhir agar kamu bisa segera ajukan dan kembangkan bisnismu lebih besar lagi.
Baca Juga:Top 5 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Legal dan Terpercaya 2025, Rating Tinggi dan Membayar!Simulasi Angsuran KUR Mandiri 2025 dengan Perhitungan Cicilan Ringan, Bunga Rendah dan Tenor Fleksibel!
Kenapa Pilih KUR BNI 2025?
KUR BNI tetap menjadi salah satu program pembiayaan UMKM terbaik karena menawarkan beberapa keunggulan:
Bunga rendah: hanya mulai dari 6% per tahun.
Tenor fleksibel: bisa pilih cicilan hingga 3 tahun (36 bulan).
Plafon luas: mulai dari Rp10 juta hingga Rp500 juta.
Tanpa agunan tambahan: khusus KUR Mikro.
Dengan skema ini, kamu bisa memanfaatkan dana segar untuk belanja bahan baku, memperbesar stok, renovasi tempat usaha, hingga pengadaan alat produksi.
Jenis KUR BNI yang Bisa Diajuin OnlineAda tiga jenis utama KUR BNI yang bisa kamu ajukan secara online:
KUR Mikro
Plafon pinjaman: sampai Rp50 juta
Cocok buat warung, toko kelontong, atau usaha rumahan
KUR Kecil / KUR Kecil Reguler
Plafon: Rp50 juta–Rp500 juta
Cocok untuk usaha skala menengah atau sudah punya omzet tinggiKUR TKI (Pekerja Migran)
Untuk pembiayaan keberangkatan calon tenaga kerja ke luar negeri
Namun, untuk UMKM yang ingin daftar cepat dan ringan, KUR Mikro BNI adalah opsi paling populer karena bisa diajukan tanpa jaminan tambahan dan cukup bermodalkan legalitas usaha.
Syarat Daftar KUR BNI 2025
Sebelum ajukan secara online, pastikan kamu sudah memenuhi persyaratan berikut:
Warga Negara Indonesia (WNI) berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah
Memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 6 bulan
Tidak sedang menerima kredit usaha sejenis dari bank lain
Memiliki dokumen legal usaha (bisa berupa SKU dari kelurahan, NIB, SIUP, dsb.)
