Desa Wisata, Harta Karun Potensial Pendongkrak Ekonomi Jabar

Wakil Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Belawa, Dadan H (kanan)menunjukkan salah satu kura-kura asal Desa Belawa di TSM Bandung. Kura - kura itu diawetkan karena mati. (son)
Wakil Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Belawa, Dadan H (kanan)menunjukkan salah satu kura-kura asal Desa Belawa di TSM Bandung. Kura - kura itu diawetkan karena mati. (son)
0 Komentar

Wakil Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Belawa, Dadan H menceritakan, nenek moyang atau leluhurnya tidak mewariskan emas atau tambang nikel untuk desanya. Namun ada satu jenis makhluk hidup unik yang sudah meninggali desanya sejak era lampau, yakni kura-kura.

“Kami memang tidak tau pasti sejak kapan kura-kura ini ada di kampung kami. Tapi para orang tua ketika kami tanya, selalu bilang sudah ada sejak kakek neneknya,” ucapnya.

Menurut Dadan, kura-kura yang ada di desanya itu bisa dibilang lain dari pada yang lain. Salah satunya nampak dari bentuk tempurung cekung yang mirip dengan punggung manusia.

“Susah ditemukan di tempat lain,” bebernya.

Baca Juga:API Jabar Geruduk Gedung Sate, Tolak Pergantian Nama RSUD Al IhsanDemi Ketahanan Pangan, Taj Yasin Dorong Regenerasi Petani

Dadan melanjutkan, kura-kura itu populasinya terancam. Mereka banyak diburu manusia untuk konsumsi ataupun obat herbal. Karena itulah, para pemuda desa sadar dan bergerak untuk membuat konservasi bagi kura-kura warisan leluhur itu.

Gayung bersambut, upaya konservasi itu ternyata cukup memikat masyarakat. Banyak warga berdatangan untuk belajar atau sekedar ingin melihat kura-kura itu. Karena itulah, konsep konservasi itu kini dikembangkan dengan wisata edukasi.

“Biasanya ramai itu kalau Sabtu – Minggu. Utamanya musim libur sekolah,” bebernya.

Banyaknya orang yang penasaran melihat kura-kura itu menjadi berkah tersendiri bagi warga setempat, yakni dalam hal ekonomi. Mulai dari warga kemudian membangun warung di sekitar lokasi untuk menjual aneka makanan.

Termasuk menjadi ladang penyerapan tenaga kerja bagi warga setempat, muda-mudi dilibatkan mengelola wisata edukasi dan konservasi itu.

“Ke depan akan kami kembangkan wisata ini. Termasuk mengkolaborasikan dengan wisata mangga yang juga banyak tumbuh di desa kami,” terang Dadan.

Panen dan Menumbuk Padi Pemikat Wisatawan

Lain cerita dengan Desa Malasari Kabupaten Bogor, desa tersebut tak punya kura-kura atau binatang endemik, yang ada hanyalah kehidupan petani yang konsisten mengolah alam demi menghasilkan bahan makanan. Namun justru itu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Baca Juga:Proyek Nasional Tol Cisumdawu Menyisakan Masalah Pembebasan Lahan, Warga Tuntut Keadilan!Tahun Ajaran Baru, SMK Yasira Ciamis hanya Diisi Satu Siswa

Ketua Desa Wisata Malasari, Hamdan menceritakan, kesan yang ingin diberikan kepada wisatawan adalah pengalaman. Berupaya mengajak pengunjung untuk ikut merasakan kehidupan atau kebiasaan asli warga.

0 Komentar