JABAR EKSPRES – Pasar rokok di Indonesia kembali diramaikan dengan kemunculan merek-merek lokal yang semakin berani bersaing dengan para raksasa industri seperti Gudang Garam dan HM Sampoerna. Salah satu yang sedang mencuri perhatian adalah Rokok HS, produk kretek yang kini mudah ditemukan di warung, minimarket, hingga e-commerce. Banyak yang bertanya-tanya: siapa sebenarnya pemilik Rokok HS? Apakah benar bisa jadi saingan Gudang Garam?
Berbeda dari dugaan banyak orang, Rokok HS bukan dimiliki oleh konglomerasi besar seperti Gudang Garam atau Sampoerna. Rokok HS diproduksi oleh Surya Group Holding Company, sebuah perusahaan independen yang berbasis di Yogyakarta.
Informasi ini pertama kali muncul melalui unggahan Facebook seorang tokoh bernama Heriyan Winarko. Surya Group dikenal fokus pada pengembangan rokok lokal dengan pendekatan bisnis yang mandiri dan berorientasi pada segmen perokok muda yang menginginkan produk bergaya, namun tetap ramah di kantong.
Baca Juga:Teruskan Trend Positif di Eropa, Dua Pebalap Astra Honda Hadapi Tantangan Sirkuit PerancisPWI Kabupaten Bandung Gandeng PRIMA Gelar Bakti Sosial
Pabrik HS berada di wilayah Bantul, Yogyakarta, dan tersebar di beberapa titik di Jawa Tengah. Dalam akun Instagram resmi mereka, @hsofficial\_jatengdiy, dijelaskan bahwa proses produksi dilakukan dengan menggabungkan teknologi modern dan tradisi kretek khas Indonesia.
Tenaga kerja lokal menjadi ujung tombak produksi, menjadikan HS tidak hanya produk komersial tetapi juga bagian dari pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. HS pun menonjolkan identitas lokal namun tetap bersaing dalam hal kualitas dan rasa.
Rokok HS hadir dengan banyak varian untuk memenuhi selera pasar yang beragam. Berdasarkan data dari Blibli per Juli 2025, berikut adalah produk dan harga rata-rata:
- HS Kretek (12 batang): Rp9.900
- HS Slim (20 batang): Rp31.900
- HS Click (20 batang): Rp37.400
- HS Filter (20 batang): Rp32.800
- HS Slim Fresh Mint/Original: Rp35.000
Harga grosir per slop (isi 10 bungkus) berkisar antara Rp115.000 – Rp318.000, tergantung jenis dan wilayah.
Dengan varian slim, filter, dan kretek tradisional, HS seolah menyasar segmen perokok pemula hingga dewasa muda yang ingin tampil modern tanpa harus membayar mahal.
HS tak hanya mengandalkan penjualan offline. Mereka sangat aktif di media sosial seperti Instagram dan memanfaatkan e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli. Strategi ini memperkuat citra HS sebagai rokok lokal yang modern dan relevan dengan gaya hidup masa kini.
