JABAR EKSPRES – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai Rp18,77 triliun sepanjang Semester I tahun 2025. Dana tersebut digunakan untuk mendukung pembelian rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Angka tersebut setara dengan pembiayaan sebanyak 115.930 unit rumah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Realisasi ini mencakup 57,7 persen dari total target pemerintah yang menargetkan 220.000 unit rumah hingga akhir tahun 2025.
“Sampai dengan akhir Semester I tahun 2025, penyaluran FLPP telah mencapai 115.930 unit rumah, atau 57,7 persen dari target 220.000 unit rumah atau ekuivalen dengan dana sebesar Rp 18.77 triliun,” bunyi laporan tersebut, dikutip Jumat.
Baca Juga:Inspektorat Banjar Turun Tangan, Periksa Oknum Perangkat Desa MulyasariKumuh dan Semrawut, Kolong Tol Cisumdawu di Cileunyi Akan Disulap Jadi Ruang Publik Produktif
Kemenkeu menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperluas akses kepemilikan rumah yang layak bagi kelompok masyarakat rentan secara ekonomi.
Tak hanya berhenti di situ, pemerintah berencana menambah investasi pada program FLPP untuk Semester II 2025. Tambahan investasi ini bertujuan untuk membiayai pembangunan dan pembelian 130.000 unit rumah tambahan bagi MBR.
Dengan adanya tambahan tersebut, total target FLPP tahun 2025 akan meningkat menjadi 350.000 unit rumah. Target ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 yang mendorong percepatan pembangunan 3 juta rumah secara nasional.
“Adapun tujuan dari penambahan target program FLPP adalah untuk meningkatkan persentaase kepemilikan rumah oleh masyarakat yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap sektor lain serta mendukung program pembangunan 3 juta rumah,” bunyi laporan tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyalurkan Rp 12,59 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung program rumah bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga 31 Mei 2025.
Jumlah tersebut tercatat tumbuh dari sebelumnya hanya Rp 10,96 triliun pada April 2025. Pembiayaan ini telah mendukung 101.707 unit rumah di 379 kabupaten/kota, naik dari 88.482 unit rumah di 362 kabupaten/kota pada bulan sebelumnya.
Khusus tahun 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran FLPP sebesar Rp 18,77 triliun dengan target penyaluran sebanyak 220.000 unit rumah.
