JABAR EKSPRES – Akses permodalan masih jadi masalah yang cukup mayoritas dialami pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Karena itu, pemerintah mendorong pemerintah daerah jadi “Mak Comblang” akses permodalan ke investor.
Keterbatasan akses modal itu seperti data dari pelaku usaha Bandung yang mendaftar Bootcamp Berdaya Bersama yang dilaksanakan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM).
Ada 50,3 persen pendaftar mengaku belum pernah menerima bantuan pembiayaan atau pinjaman modal.
Baca Juga:HUT ke-24 Cimahi: Ngatiyana Tegaskan Komitmen atasi Kemacetan dan Perkuat Layanan PublikKDM Minta Pemkot Cerdas atasi Persoalan Lingkungan
Hal tersebut jadi angka yang cukup besar. Lalu 29,9 persennya biasa mendapat akses modal dari keluarga atau teman dekat.
Baru 8,4 persen dari KUR, baru pembiayaan ultra mikro seperti PNM Mekar, PIP, atau PENA Kemensos yang hanya 3,7 persen.
Hal senada ditegaskan Pengelola Koperasi Al Ittifaq Kabupaten Bandung, Irawan.
“Selama ini akses permodalan jadi kendala kami, perlu ada solusi,” ucapnya di Bazar yang digelar di Jalan Braga, Sabtu (21/6).
Berkaitan dengan itu, Menko PM Muhaimin Iskandar menuturkan, salah satu strategi untuk menuntaskan masalah itu adalah hadirnya Mak Comblang, atau dalam artian penyambung antara pelaku usaha atau UMKM dengan para investor.
“Agar UMKM kuat, perlu bersinergi bahu-membahu menjadi jembatan atau menjadi mak comblang bagi para pelaku UMKM,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu melanjutkan, Kemenko yang dipimpinya bersama Kementerian di bawahnya juga telah bersepakat untuk menggetolkan hal tersebut.
Semua pihak termasuk Pemerintah Kota Kabupaten juga perlu aktif dalam memfasilitasi hal tersebut.
Baca Juga:Meriahkan Rolling Thunder Autovibes 2025, Bupati dan Wali Kota Bogor Touring BarengRapat di Hotel Bintang, Gubernur Jabar Soroti Ketimpangan Fiskal antar Daerah
Untuk investornya juga banyak. Misalnya mulai dari perbankan, bank yang tergabung dalam himbara, hingga penyedia modal seperti PNM.
“Sebetulnya semua uang yang diberikan tidak akan pernah hilang kalau UMKM terpilih dengan sangat selektif dan produktif,” bebernya.
Karena itu, Cak Imin juga mendorong agar UMKM juga bergerak cepat. Artinya ikut menyiapkan diri dari sisi kapasitasnya.
“Pemerintah daerah kami ajak untuk gerak cepat juga. Agar kemandirian UMKM bisa didorong dengan cepat,” bebernya.
Di sisi lain, Pemerintah juga telah ancang-ancang untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dari UMKM tersebut. Salah satunya dari program Bootcamp yang digelar Kemenko PM.
