Artinya, jam ini memiliki nilai setara satu unit rumah di kawasan elit Jakarta atau bahkan bisa dipakai membeli mobil sport sekelas Lamborghini.
Bagi sebagian orang, ini mungkin terdengar mencengangkan. Tapi bagi para kolektor jam tangan mewah, harga tersebut dianggap sepadan dengan keunikan dan prestise yang ditawarkan.
Tidak Sekadar Mewah, Tapi Juga Investasi
Jam Tangan Irwan Mussry tak hanya unggul dari sisi desain dan bahan. Nilainya sebagai objek investasi juga sangat tinggi. Model edisi khusus seperti Royal Oak “Jumbo” 50th Anniversary biasanya terus naik harganya karena jumlahnya sangat terbatas dan permintaan pasar selalu tinggi.
Baca Juga:Wah! Segini Ternyata Harga Bros Irwan Mussry yang Dipakai di Nikahan Al Ghazali!6 Merek Matcha Sachet dengan Rasa Paling Otentik dan Segar
Sebagai seorang pengusaha yang dikenal memiliki koleksi jam bernilai tinggi, Irwan tampaknya sangat paham bahwa jam bukan hanya soal penunjuk waktu. Ia bisa menjadi bagian dari portfolio aset yang likuid dan terus bertumbuh nilainya, terutama jika dipelihara dalam kondisi sempurna.
Cartier Santos Rose Gold di Momen Siraman
Menariknya, dalam momen berbeda yakni saat prosesi siraman Al Ghazali, Irwan Mussry juga tampil elegan dengan jam tangan berbeda. Kali ini ia memilih Cartier Santos Rose Gold, sebuah jam dengan kesan klasik, hangat, dan lebih kasual namun tetap mahal.
Jam Cartier tersebut diperkirakan memiliki harga sekitar Rp500 juta. Dengan sentuhan emas rose gold dan tali kulit yang elegan, jam ini cocok untuk suasana yang lebih santai dan intimate seperti siraman.
Meski tidak semahal Royal Oak, Cartier Santos tetap menunjukkan keanggunan dan kepekaan Irwan terhadap konteks acara.
Gaya yang Bicara Lebih dari Sekadar Penampilan
Yang membuat jam tangan Irwan Mussry begitu menarik bukan hanya karena harganya. Tapi karena pemilihan model yang sesuai dengan kepribadiannya tenang, elegan, dan berkelas.
Ia tidak tampil mencolok, tetapi tetap menonjol. Tidak berusaha menjadi pusat perhatian, tapi justru mendapat perhatian karena ketepatan gayanya.
Dalam dunia fashion pria, jam tangan sering dianggap sebagai satu-satunya perhiasan yang “sah” dan universal. Bagi Irwan, jam adalah cara mengekspresikan kepribadian, kedalaman karakter, dan juga status. Dan dalam pernikahan anaknya, ia berhasil menggabungkan semuanya dengan sempurna.