Namun perlu kamu tahu, harga-harga ekstrem tersebut biasanya hanya sebagai patokan, bukan harga jual real di pasar koleksi.
Waspadai Hoaks Tentang Kandungan Emas
Seiring naiknya popularitas koin ini, beredar juga banyak informasi yang tidak benar. Salah satu hoaks yang paling banyak beredar adalah klaim bahwa bagian tengah koin ini mengandung emas. Karena itulah, katanya, harga koin ini bisa mencapai Rp 120 juta.
Namun, fakta sebenarnya berbeda. Menurut para kolektor uang kuno, termasuk Aliun, seorang kolektor dari Solo, Jawa Tengah, koin ini tidak mengandung emas sama sekali. Materialnya hanya krom-nikel dan perunggu biasa. Bahkan, dalam dunia kolektor, harga tertinggi realistis untuk koin ini biasanya hanya sekitar Rp 5.000 per keping dalam kondisi normal.
Baca Juga:Mau iPhone Baru Tanpa DP? Ini Panduan Lengkap Cicil di Shopee
Jadi, jika kamu mendengar kabar tentang kandungan emas di koin ini, sebaiknya kamu cek kebenarannya dulu sebelum percaya.
Kalau kamu punya koin kelapa sawit dan berniat menjualnya, penting banget untuk memperhatikan kondisi fisiknya. Di dunia koleksi, kondisi barang sangat menentukan nilai jual. Koin yang masih mulus, mengilap, tidak berkarat, dan tampak seperti baru keluar dari Bank Indonesia pasti dihargai jauh lebih tinggi.
Ada beberapa kategori kondisi koin yang umum dipakai oleh para kolektor, seperti:
- Mint condition: Koin dalam keadaan sempurna, tanpa cacat.
- Very fine: Koin dengan sedikit tanda-tanda penggunaan, tapi masih sangat bagus.
- Fine: Koin dengan lebih banyak bekas pemakaian tapi tetap utuh.
Kalau koin kamu sudah pudar, berkarat, atau bahkan penyok, nilai jualnya tentu akan lebih rendah. Tapi, tetap saja, selama koin itu masih tergolong langka, harga jualnya bisa tetap menarik.
