Rp18 miliar Dipersiapkan Disnaker Kota Bandung Guna Tekan Angka Pengangguran

Foto ilustrasi para pencari kerja di Kota Bandung (Dok. Jabarekspres)
Foto ilustrasi para pencari kerja di Kota Bandung (Dok. Jabarekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung siapkan Rp18 Miliar guna tekan angka pengangguran terbuka di Kota Kembang, lewat program padat karya.

“Padat karya ini memberikan kesempatan kerja sementara, terutama bagi masyarakat yang menganggur. Selama 10 hari mereka akan terlibat dalam kegiatan kebersihan di lingkungan pemukiman, seperti membersihkan sungai dan saluran air,” kata Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman, Jumat (18/4).

Program ini rencananya bakal dilangsungkan di 24 Kecamatan Kota Bandung, dengan total Kelurahan sebanyak 64 wilayah.

Baca Juga:Pemprov Tutup Tambang Ilegal di Desa Jati CianjurRayakan Hari Kartini, TikTok, Tokopedia, dan TikTok Shop Dukung Pemberdayaan Perempuan di Era Digital

Selain itu, dana tersebut digunakan untuk membiayai 92 paket kegiatan padat karya, yang terdiri dari 87 paket usulan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan 5 paket hasil reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.

Andri pun mengungkapkan, angka pengangguran terbuka di Kota Bandung pada tahun 2023 mencapai 8,83 persen. Pada 2024 berhasil turun menjadi sekitar 7,4 persen atau setara dengan kurang lebih 90 ribu orang yang masih membutuhkan pekerjaan.

Guna mencapai target realisasi penurunan angka pengangguran terbuka tahun 2025, pihaknya juga bakal menggandeng lembaga swasta untuk membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya yakni melalui program pemagangan.

“Kami laksanakan lima paket kegiatan pemagangan bekerja sama dengan hotel-hotel di Kota Bandung. Posisi yang dibutuhkan antara lain housekeeping, kitchen, dan office boy. Selain itu, kami juga akan mengadakan dua kali job fair tahun ini. Harapannya, kegiatan ini bisa menurunkan angka pengangguran,” ujarnya

“Mudah-mudahan pada tahun 2025 ini, angka tersebut bisa kami turunkan lagi menjadi 6,5 persen,” ungkapnya. (Dam)

0 Komentar