JABAR EKSPRES – Pemerintah lewat program Sekolah Rakyat bakal membuka rekrutmen besar-besaran untuk guru dan siswa mulai pertengahan atau akhir April 2025 ini.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang lebih akrab disapa Gus Ipul, mengonfirmasi bahwa rekrutmen ini menyasar dua jenis guru dengan peran yang sama pentingnya.
Pertama, guru formal yang bertugas mengajar mata pelajaran dari pagi hingga sore.
Baca Juga:Kesal Disuruh Cuci Piring, Pria di Bogor Tega Habisi Nyawa TanteSelamat Saldo DANA Gratis Rp150.000 Cair Cuma Klik Amplop Digital ini
Kedua, guru pendidikan karakter yang akan membentuk kepribadian dan nilai-nilai siswa dari sore sampai malam.
Kalau ditotal, kata Gus Ipul, sekitar 700 guru formal dan 300 guru karakter bakal direkrut, belum termasuk posisi tambahan seperti kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
Selain perekrutan guru, pemerintah juga sedang mempersiapkan penjaringan siswa.
Diperkirakan akan ada sekitar 2.500 anak yang tersebar di 53 lokasi Sekolah Rakyat.
Para calon siswa ini akan diambil dari kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan, khususnya anak-anak yang masuk kategori Desil 1 dan Desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Jadi, program ini memang ditujukan khusus untuk mereka yang selama ini sulit mengakses pendidikan berkualitas.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, menjelaskan bahwa para tenaga pendidik akan direkrut dari 60 ribu guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Selain itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) juga telah memetakan persebaran para guru agar bisa ditempatkan di lokasi yang sesuai dengan domisili atau daerah asal masing-masing.
Baca Juga:Cek Jadwal Pencairan Terbaru Bansos PKH Tahap 2Terbaru Kode Redeem Mobile Legends Senin 7 April 2025
Tak hanya dari guru honorer atau lulusan PPG, pemerintah juga membuka peluang bagi guru ASN untuk ditugaskan di Sekolah Rakyat.
Tapi semua calon guru akan tetap melewati proses seleksi ketat, bukan cuma dinilai dari aspek akademik, tapi juga kemampuan sosial dan empati mereka terhadap anak-anak dari keluarga kurang mampu.
