Rupiah Melemah Nyaris Sentuh Rp17.000, Analis Sebut Rencana Penerapan Tarif Impor AS jadi Penyebabnya!

Ilustrasi: Rupiah Melemah Nyaris Sentuh Rp17.000, Analis Sebut Rencana Penerapan Tarif Impor AS jadi Penyebabnya! (Dok. Pixabay)
Ilustrasi: Rupiah Melemah Nyaris Sentuh Rp17.000, Analis Sebut Rencana Penerapan Tarif Impor AS jadi Penyebabnya! (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Nilai tukar rupiah melemah sebesar 24 poin atau 0,14 persen, semula Rp 16.882 per dolar AS menjadi Rp16.846 per dolar AS pada pembukaan perdagangan hari Selasa (8/4/2025) pagi.

Menanggapi pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah tersebut, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai bahwa hal ini dipicu rencana penerapan tarif impor AS yang segera diberlakukan.

Menurutnya, rupiah tertekan oleh sentimen risk off yang masih sangat kuat dan berlanjut di pasar ekuitas dan mata-mata uang emirging yang masih melemah cukup besar hingga pagi ini.

Baca Juga:Buntut Kekerasan Terhadap Jurnalis, Kompolnas Desak Ipda E DitindaklanjutiBahan Pokok Alami Kenaikan Selama Lebaran, Pedagang Pasar Atas Baru Cimahi Ungkap Ini Alasannya!

“Sentimen risk off dipicu oleh pernyataan Mendag AS yang memastikan tarif (impor) tidak akan ditunda,” ujarnya dikutip dari ANTARA, Selasa.

Indonesia bukan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi korban dagang AS. Malaysia, Kamboja, Vietnam serta Thailand juga menjadi korban dengan masing-masing kenaikan tarif 24 persen, 49 persen, 46 persen, dan 36 persen.

Trump menyebut, penerapan tarif timbal balik itu bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri. Sebab, ia dan para pejabat pemerintahannya mengklaim bahwa AS telah “dirugikan” oleh banyak negara akibat praktik perdagangan yang dianggap tidak adil.

“Trump juga hanya mau kesepakatan dengan China apabila defisit bisa diselesaikan,” kata Lukman.

0 Komentar