Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Diprediksi Meningkat, Dishub KBB Siapkan Hal Ini

Petugas Kepolisian tengah mengatur arus lalu lintas di jalur arteri Padalarang, Bandung Barat. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
Petugas Kepolisian tengah mengatur arus lalu lintas di jalur arteri Padalarang, Bandung Barat. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebut jumlah pemudik via jalur arteri Padalarang, bakal meningkat 10 hingga 15 persen.

Kondisi ini diprediksi Dishub Bandung Barat bakal meningkat dibanding musim mudik Lebaran tahun sebelumnya.

Meurjuk dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.

Baca Juga:Bentuk Satgas Khusus, Dedi Mulyadi Targetkan Jabar Bebas Premanisme!Dedi Mulyadi Sampaikan LKPJ 2024, Pendapatan Daerah Tembus Rp36,5 Triliun

Hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran.

Pilihan terbanyak jatuh pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23%), diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9%), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1%), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5%), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7%).

“Untuk jalur Padalarang kami prediksi bakal meningkat 10-15 persen di banding tahun lalu. Memang jalur Padalarang ini masih didominasi pergerakan pemudik pakai roda dua,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung Barat, Fauzan Azima, Jumat (21/3/2025).

Guna memastikan kelancaran lalu lintas selama arus mudik 2025 Dishub bersama Jajaran Satlantas Polres Cimahi telah menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas. Salah satunya, pemanfaatan kamera CCTV yang terkoneksi ke area traffic control system (ATCS).

Menurutnya, kamera CCTV ini bisa memudahkan petugas melihat titik kepadatan lalu lintas, menyelidiki penyebab kemacetan, serta menghitung jumlah kendaraan secara otomatis.

Apabila ditemukan sendatan di salah satu jalur mudik, lanjut Fauzan, petugas ATCS akan meneruskan informasi ke petugas lapangan sehingga bisa diterjunkan tim pengurai lalu lintas.

Baca Juga:Prabowo Resmikan Pengembangan KEK Industropolis Batang: Siap Ciptakan 8 Juta Lapangan Kerja BaruPeliknya Polemik Gedung GSG di Arcamanik, Kini Warga Ngadu ke DPRD Jabar

“Dengan kamera ini, kita juga bisa tahu berapa jumlah kendaraan yang melintas serta intervensi kemacetan sejak dini,” papar Fauzan.

Fauzan menerangkan, total ada sebanyak 129 kamera CCTV yang terpasang di 59 persimpangan di Bandung Barat untuk monitoring lalu lintas mudik selama 7 hari sebelum dan sesudah Hari Raya Lebaran.

Kamera ini tersebar di wilayah selatan mulai dari batas antara KBB dan Kabupaten Bandung, yakni Soreang-Cipatik, BBS, Simpang Darul Falah, hingga Alun-alun Cililin.

0 Komentar