DAMRI Klaim Shuttle Stasiun Banjar-Pangandaran Dukung Pariwisata Pangandaran

Dua orang celon penumpang kereta api berada di depan Stasiun Banjar, Kamis (20/3/2025). Sementara trayek Damri dari Stasiun ini ke Pangandaran masih gagal beroperasi. (foto: Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
Dua orang celon penumpang kereta api berada di depan Stasiun Banjar, Kamis (20/3/2025). Sementara trayek Damri dari Stasiun ini ke Pangandaran masih gagal beroperasi. (foto: Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Penolakan keras dari organisasi transportasi Kota Banjar menyambut rencana pengoperasian shuttle bus DAMRI di Stasiun Banjar terus berlanjut. Paguyuban Transportasi Stasiun Banjar dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Banjar menuding pihak DAMRI tidak melakukan koordinasi dan sosialisasi sebelum meluncurkan layanan tersebut, terutama di momen jelang Lebaran yang disebut sebagai ‘musim panen’ bagi penyedia jasa transportasi.

Ketua Paguyuban Transportasi Stasiun Banjar, Geni Hendriana, mengungkapkan tiga alasan utama penolakan, di antaranya DAMRI dinilai tidak melibatkan pemangku kepentingan lokal dalam perencanaan operasional shuttle bus yang rencananya mulai beroperasi sejak 17 Maret 2025.

Geni menyebut penolakan bersifat sementara hingga 10 hari setelah Lebaran. “Kami terbuka untuk dialog pascamomen puncak arus mudik,” katanya. Namun, ia menuntut DAMRI dan pemda menggelar audiensi terbuka dengan pengemudi lokal sebelum melanjutkan trayek baru Damri tersebut.

Baca Juga:Optimis, BI: Inflasi Indonesia Tetap TerkendaliDukung Kemudahan Investasi Emas, Antam Luncurkan Platform Digital

Penolakan ini diperkuat oleh Ketua Organda Kota Banjar, Wahyudin, yang mengancam akan melakukan aksi jika DAMRI memaksakan operasi. “Jika tetap nekat, kami tidak bertanggung jawab atas konsekuensinya,” tegas Wahyudin.

0 Komentar