Go Ngaji dan Masa Depan Digitalisasi Al-Qur’an

FENOMENA membaca Al-Qur’an melalui ponsel semakin lazim di era digital, tren ini tak jarang menimbulkan kekhawatiran bahwa mushaf fisik akan terpinggirkan. Namun, bagi Muhammad Dzikri, Public Relations Syamil Group, hadirnya Al-Qur’an digital bukanlah ancaman, melainkan peluang.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

“Mushaf Al-Qur’an itu kitab suci, tingkat kesakralannya lebih terasa ketika berbentuk fisik,” ujarnya dalam wawancara dengan Jabar Ekspres belum lama ini.

“Kami percaya masyarakat masih membutuhkan mushaf fisik,” lanjutnya.

BACA JUGA: Target Pengumpulan Zakat di Ramadan 2025 Naik 10 Persen

Kendati demikian, Syamil Group tak menutup mata terhadap perubahan zaman. Kesadaran akan tren digitalisasi mendorong mereka menghadirkan Go Ngaji, sebuah aplikasi yang menawarkan lebih dari sekadar mushaf digital.

“Ada dua fitur unggulan. Pertama, target tilawah untuk menjaga konsistensi membaca Al-Qur’an. Kedua, pengalaman menghafal yang lebih mudah,” jelas Dzikri.

Berbeda dari aplikasi sejenis, Go Ngaji memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan bagian tertentu dari mushaf digital, sehingga mereka bisa fokus menghafal secara bertahap.

“Kami bisa menguji hafalan dengan menghilangkan teks pada bagian tertentu. Sepengetahuan kami, fitur ini belum ada di mushaf digital lain,” tambahnya.

BACA JUGA: Memahami Makna Peristiwa Nuzulul Qur’an di Bulan Ramadan

Tak hanya itu, Go Ngaji juga terintegrasi dengan berbagai produk mushaf fisik keluaran Syamil Group, seperti Mushaf Haji Umrah, Mushaf Hijrah, dan Mushaf Hafalan, langkah ini menunjukkan komitmen Syamil untuk memadukan pengalaman membaca Al-Qur’an dalam format fisik dan digital.

Namun, ambisi Syamil Group tak berhenti di situ, saat ini mereka tengah mengembangkan fitur pencarian guru ngaji terdekat, baik untuk kelas online maupun offline. Pengguna nantinya bisa memilih guru, menetapkan nominal apresiasi, dan belajar secara langsung.

Ke depan, mereka berencana menggandeng lembaga pengajar Al-Qur’an serta guru ngaji independen agar lebih banyak orang dapat mengakses pembelajaran sesuai kebutuhannya.

BACA JUGA: Razia di Bulan Ramadan, Satpol PP Kota Bogor Segel THM Nakal dan Amankan Ratusan Miras

Lahir di tengah gempuran digitalisasi, Go-Ngaji tak sekadar mengikuti arus, tetapi berupaya menawarkan pengalaman yang lebih kaya bagi umat Muslim. Sebuah ikhtiar untuk menjembatani tradisi dan teknologi dalam perjalanan spiritual yang tak lekang oleh waktu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan