Go Ngaji dan Masa Depan Digitalisasi Al-Qur’an

Warga mencoba memindai kode batang melalui aplikasi Go Ngaji pada Al Quran dalam bentuk fisik di Kota Bandung, Rabu (19/3). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Warga mencoba memindai kode batang melalui aplikasi Go Ngaji pada Al Quran dalam bentuk fisik di Kota Bandung, Rabu (19/3). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

FENOMENA membaca Al-Qur’an melalui ponsel semakin lazim di era digital, tren ini tak jarang menimbulkan kekhawatiran bahwa mushaf fisik akan terpinggirkan. Namun, bagi Muhammad Dzikri, Public Relations Syamil Group, hadirnya Al-Qur’an digital bukanlah ancaman, melainkan peluang.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

“Mushaf Al-Qur’an itu kitab suci, tingkat kesakralannya lebih terasa ketika berbentuk fisik,” ujarnya dalam wawancara dengan Jabar Ekspres belum lama ini.

“Ada dua fitur unggulan. Pertama, target tilawah untuk menjaga konsistensi membaca Al-Qur’an. Kedua, pengalaman menghafal yang lebih mudah,” jelas Dzikri.

Baca Juga:Ratusan Warga Berburu Sembako Murah di Operasi Pasar Bandung Pemkab Bandung Hadirkan Teknologi Pengolahan Sampah Hasilkan Oksigen “Jaleuleu Bedas”

Berbeda dari aplikasi sejenis, Go Ngaji memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan bagian tertentu dari mushaf digital, sehingga mereka bisa fokus menghafal secara bertahap.

Namun, ambisi Syamil Group tak berhenti di situ, saat ini mereka tengah mengembangkan fitur pencarian guru ngaji terdekat, baik untuk kelas online maupun offline. Pengguna nantinya bisa memilih guru, menetapkan nominal apresiasi, dan belajar secara langsung.

0 Komentar