JABAR EKSPRES – Aplikasi WPONE atau Wipon kembali menjadi sorotan setelah banyak pengguna melaporkan bahwa platform ini tiba-tiba menghilang. Fenomena ini bukan hal baru dalam dunia money game dan skema Ponzi, di mana aplikasi investasi abal-abal berujung scam dan meninggalkan para investornya dalam kerugian besar.
Beberapa hari lalu, banyak pengguna WPONE yang mencoba menarik keuntungan 2% dari saldo mereka. Namun, pada 17 Maret, beberapa dari mereka melaporkan bahwa aplikasi ini tidak lagi dapat diakses. Beberapa komentar yang muncul menyebutkan:
- “Saya hari ini mau menarik keuntungan, tetapi aplikasi tiba-tiba hilang. Apakah ini memang sudah direncanakan?”
- “Hari Sabtu dan Minggu memang tidak bisa melakukan withdraw. Jika pada Senin nanti masih tidak bisa, berarti ini sudah benar-benar scam.”
- “Aplikasi tiba-tiba lenyap begitu saja pagi ini.”
Komentar-komentar ini menunjukkan bahwa banyak pengguna mulai menyadari adanya tanda-tanda kecurangan dalam WPONE. Namun, tidak sedikit juga yang masih berharap bahwa mereka bisa menarik dana mereka.
Baca juga : Hari Ini Aplikasi MXTrend FIX SCAM, Semua Anggota Panik Tak Bisa Tarik Dana
Sebelum hilang, WPONE sempat mengeluarkan pengumuman terkait “pembukaan kembali penarikan” yang penuh dengan bahasa bombastis dan menjanjikan cashback 100%. Mereka mengklaim program ini mendapat popularitas di seluruh dunia, meskipun mayoritas pengguna justru berasal dari Indonesia.
Dalam pengumuman tersebut, WPONE menyebutkan bahwa mereka telah mencatatkan diri di Nasdaq—klaim yang sangat diragukan karena tidak ada bukti resmi yang mendukung pernyataan ini. Padahal, modus seperti ini sering digunakan oleh aplikasi money game lainnya untuk meyakinkan para pengguna agar terus melakukan deposit.
WPONE mengikuti pola yang sama seperti money game lainnya:
- Menawarkan keuntungan tinggi dengan skema cashback 100%.
- Membatasi penarikan pada hari tertentu agar pengguna tetap menyetor dana lebih lama.
- Mempromosikan kerja sama dengan institusi besar (seperti Nasdaq) tanpa bukti konkret.
- Menjanjikan pengembalian dana bagi yang terus melakukan top-up—padahal, uang tersebut justru digunakan untuk membayar investor lama.
- Tiba-tiba menghilang begitu dana yang terkumpul cukup besar.