”Kasihan warga sekitar yang mengalami dampaknya secara langsung, sehingga mereka ada yang kehilangan tempat tinggal, tempat tinggalnya rusak, bahkan ada yang kehilangan anggota keluarga,” sambungnya.
Selain itu, kawasan Puncak Bogor telah mengalami eksploitasi besar-besaran akibat pembangunan vila, hotel, serta destinasi wisata yang tidak mempertimbangkan aspek lingkungan.
Hal ini berdampak pada meningkatnya debit air saat hujan dan menyebabkan banjir di wilayah hilir seperti Bogor dan Jakarta.
Sejumlah kawasan hutan lindung di Sukabumi dan Garut juga berubah menjadi lahan pertanian dan pemukiman. Akibatnya, beberapa daerah di kedua kabupaten ini mengalami bencana banjir dan tanah longsor yang semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai organisasi yang berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan, KH Dicky menegaskan, DPW LDII Jawa Barat siap bekerja sama dan dilibatkan oleh Pemprov Jawa Barat dalam upaya rehabilitasi hutan.
Secara rutin, LDII telah melaksanakan penanaman pohon di sekitar areal Sungai Citarum setiap tahun dan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat.
”Kami siap mengerahkan sukarelawan untuk melakukan penanaman pohon di daerah-daerah kritis yang mengalami deforestasi. Sukarelawan LDII tersebar di seluruh Jawa Barat,” ungkapnya.
Selain pengerahan sukarelawan, LDII juga aktif memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat berupa seminar dan workshop tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan. Termasuk melibatkan masyarakat dalam gerakan konservasi lingkungan.
”Kami mengusulkan penggunaan teknologi dalam konservasi lingkungan, baik menggunakan drone untuk memantau perubahan hutan dan lahan, maupun mengembangkan aplikasi pelaporan deforestasi untuk melibatkan masyarakat dalam pengawasan hutan,” imbuhnya.
LDII di beberapa provinsi, papar Dicky, telah melaksanakan Program Kampung Iklim (Proklim).
Program yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak tahun 2017 ini merupakan program nasional yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim.
”Bahkan Kawasan Proklim di bawah naungan DPW LDII Yogyakarta meraih predikat sebagai Proklim Madya karena telah menjalankan program-program pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. InsyaAllah kami akan segera membentuk kawasan Proklim di bawah naungan LDII Jabar,” bebernya.