Penarikan Dana Aplikasi WPONE Masih Bisa? Coba Cek Lagi

JABAR EKSPRES – Belakangan ini, nama WPONE kembali mencuat di kalangan masyarakat. Platform yang juga terkenal sebagai Word Pay One ini diklaim bisa memberikan keuntungan besar kepada para anggotanya. Namun, apakah benar demikian? Atau justru ini hanyalah skema Ponzi yang ujung-ujungnya akan merugikan banyak orang.

Banyak yang penasaran apakah saat ini WPONE masih bisa melakukan penarikan dana. Sebagian pengguna mengaku masih bisa mencairkan uangnya, namun ada juga yang mulai mengalami kendala. Seperti yang sudah sering terjadi dalam skema money game lainnya, di awal memang terlihat lancar, tetapi pada akhirnya sistem ini akan runtuh dan meninggalkan para anggotanya dalam kerugian besar.

Beberapa komentar dari netizen juga mengungkapkan keresahan mereka. Salah satu pengguna menyatakan bahwa jika WPONE terbukti scam, maka aparat penegak hukum dan instansi terkait harus bertindak. Sayangnya, kasus serupa sudah sering terjadi dan pelaku di balik platform seperti ini sangat sulit dilacak, terutama karena mereka menggunakan teknologi untuk menyamarkan identitas mereka.

Baca juga :  Hari Ini Aplikasi MXTrend FIX SCAM, Semua Anggota Panik Tak Bisa Tarik Dana

WPONE bukanlah yang pertama, dan tentu saja bukan yang terakhir dalam dunia skema Ponzi. Polanya selalu sama: menjanjikan keuntungan besar, menarik banyak anggota, lalu tiba-tiba menghilang. Setelah itu, para membernya pun pindah ke money game lain yang baru.

Sebagian pengguna bahkan masih percaya bahwa WPONE memberikan keuntungan nyata. Ada yang mengaku telah melakukan deposit Rp500 ribu dan sudah berhasil menarik dana dua kali. Bahkan, ada yang mengklaim bisa membeli rumah dan mobil dari keuntungan WPONE. Namun, apakah benar seperti itu? Jika memang benar, lalu bagaimana dengan mereka yang mengalami kerugian setelah bergabung?

Salah satu indikasi kuat bahwa WPONE adalah skema Ponzi adalah kemunculan “CEO” mereka, Lenon Rudolf. Dalam sebuah video yang beredar, pria ini terlihat membaca teks dengan kepala tertunduk, seolah-olah sedang mengikuti skrip yang telah disiapkan. Praktik seperti ini sering ada dalam skema Ponzi, di mana seseorang hanya dijadikan wajah perusahaan tanpa benar-benar memiliki peran dalam manajemen atau pengelolaan dana.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan