JABAR EKSPRES – Media sosial kembali diramaikan dengan tren baru yang menarik perhatian banyak pengguna. Kali ini, tren bernama No Face February sedang viral di Instagram dan TikTok. Banyak warganet ikut serta dalam tren ini dengan mengunggah konten unik yang sesuai dengan konsepnya. Namun, apa sebenarnya arti dari No Face February? Dan bagaimana cara mengikutinya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
No Face February adalah sebuah tren media sosial yang berasal dari istilah berbahasa Inggris. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, “No Face February” berarti “Februari Tanpa Wajah”. Tren ini mengajak pengguna untuk mengunggah foto atau konten yang tidak menampilkan wajah mereka selama bulan Februari 2025.
Baca juga : Kaskus Tepe27 Mendadak Viral, Siapa Sebenarnya Tepe27?
Alih-alih berfoto selfie atau menampilkan wajah, tren ini mendorong pengguna untuk mengunggah gambar lain seperti pemandangan, makanan, hewan peliharaan, atau objek menarik lainnya. Tujuannya adalah untuk menghadirkan perspektif baru dalam berbagi momen di media sosial tanpa harus menampilkan identitas diri secara langsung.
Bagi kamu yang ingin ikut serta dalam tren ini, caranya sangat mudah. Berikut langkah-langkahnya:
- Buka aplikasi Instagram
- Masuk ke menu Story
- Cari filter atau tagar “No Face February”
- Klik opsi “Balasan Anda”
- Unggah foto atau video yang tidak menampilkan wajah
- Bagikan ke Story atau Feed Instagram serta TikTok dengan tagar #NoFaceFebruary
Baca juga : Link Video “Ampun Pakde” Viral di TikTok”, Apa Isi Videonya?
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu sudah resmi menjadi bagian dari tren ini.
Tren ini menjadi viral karena menawarkan konsep yang unik dan berbeda dari kebiasaan pengguna media sosial yang sering menampilkan wajah mereka. Selain itu, No Face February juga dianggap sebagai bentuk eksplorasi kreatif dalam membagikan momen tanpa harus fokus pada wajah atau penampilan.
Banyak kreator konten yang memanfaatkan tren ini untuk menampilkan fotografi estetik, seni visual, hingga berbagai aspek kehidupan sehari-hari dengan cara yang lebih artistik. Selain itu, tren ini juga bisa menjadi ajang bagi mereka yang ingin mengurangi eksposur wajah di media sosial tanpa kehilangan interaksi dengan audiensnya.