Musim Hujan Masih Warnai Bandung Raya hingga Maret 2025, Waspada Potensi Hidrometeorologis

Ilustrasi pengendara motor melintas saat cuaca hujan di Jalan Antapani, Kota Bandung, Kamis (27/2) . Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Ilustrasi pengendara motor melintas saat cuaca hujan di Jalan Antapani, Kota Bandung, Kamis (27/2) . Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi cuaca di Bandung Raya akan terus didominasi musim hujan hingga Maret 2025. Berdasarkan analisis dinamika atmosfer pada periode 26 hingga 28 Februari 2025, BMKG mengingatkan potensi peningkatan curah hujan yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologis.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer laut global menunjukkan nilai Southern Oscillation Index (SOI) berada pada angka 20,8, yang berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di beberapa wilayah Indonesia.

“Ini mempengaruhi terbentuknya pola cuaca yang lebih konvektif di sebagian besar wilayah Indonesia,” ungkap Rahayu, yang akrab disapa Ayu, pada Kamis (27/2/2025).

Baca Juga:Dari Kepedulian terhadap Difabel, Adam-Adrian Rutin Salurkan Bantuan Kesehatan dan Pendidikan bagi Siswa di Bandung RayaSoroti Keluhan Perizinan, Dedie Rachim Siapkan Hotline Pengaduan

Ayu menambahkan, meskipun Indian Ocean Dipole (IOD) menunjukkan angka +0,12, yang normalnya berada di kisaran +-4, pengaruhnya terhadap pembentukan awan hujan di Indonesia bagian barat relatif kecil. Sementara itu, Indeks ENSO di wilayah Nino 3.4 tercatat di angka -0,40, yang menunjukkan adanya potensi peningkatan konveksi di beberapa bagian Indonesia.

“Dinamika MJO yang aktif di kuadran 8 (West Hem dan Africa) juga tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan,” jelasnya.

Namun, Ayu mencatat adanya gelombang Rossby Ekuatorial yang aktif, serta anomali suhu permukaan laut (SST) yang berada di kisaran +0,5 hingga +2,9°C, yang mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di Jawa Barat.

“Konvergensi dan belokan angin yang terjadi di atas Jawa Barat juga memperkuat potensi pembentukan awan hujan di wilayah ini,” lanjutnya.

Berdasarkan analisis tersebut, Ayu mengonfirmasi bahwa Bandung Raya masih berada dalam periode musim hujan, dengan potensi curah hujan meningkat hingga akhir Februari dan sepanjang Maret.

“Seiring dengan meningkatnya curah hujan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis, seperti banjir, tanah longsor, genangan, dan angin kencang,” ujar Ayu.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan segera mencari tempat perlindungan yang aman jika cuaca buruk seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi.

0 Komentar