JABAR EKSPRES – Kongres Partai Demokrat VI memutuskan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum untuk periode lima tahun ke depan periode 2025-2030. sekaligus membentuk kepengurusan baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Keputusan ini diambil setelah AHY diminta oleh 38 Ketua DPD dan perwakilan DPC Demokrat yang memberikan dukungan untuk menjabat menjadi Ketua Umum kembali.
Dalam Rakernas tersebut AHY menyampaikan mengenai perjuangan Partai Demokrat yang selama ini dipimpin telah berjalan sesuai dengan AD/ART.
Baca Juga:Motorola is Comeback, Moto G45 Pasang Chipset Snapdragon Harga Cuma 2 Jutaan!Kredit Macet Pinjol Didominasi Gen Z, Jumlah Capai Rp 2,01 Triliun
Menurut AHY, Partai Demokrat selalu konsisten untuk memperjuangkan harapan rakyat. Baik di tingkat Eksekutif maupun Legislatif.
‘’Ini terbukti memastikan kebijakan pemerintah bisa direalisasikan dengan baik,’’ ujar AHY dalam sambutannya.
Di era SBY, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sangat baik. Kesejahteraan rakyat meningkat. Stabilitas politik terjaga. Hukum dan keadilan terjamin serta dihormati oleh negara-negara dunia.
Partai Demokrat telah mengalami sebagai oposisi selama 10 tahun dan dalam lima tahun ke belakang melakukan regenerasi kepemimpinan secara demokratis.
‘’Semangat waktu itu segera lakukan konsolidasi dan secara paralel siapkan Pemilu 2024. Namun dalam perjalanan ada ujian besar,’’ ujarnya.
AHY menceritakan perjuangan partai ketika terjadi Pandemi Covid-19 dengan diberlakukan Lockdown. Dalam kondisi itu, seluruh kader diperintahkan bergerak untuk melakukan aksi nyata.
Selain itu, ujian datang dari sekelompok orang yang melakukan pengkhianatan yang ingin mengambil alih Partai Demokrat.
Baca Juga:Polrestabes Bandung Amankan 40 Tanaman Ganja yang Ditanam di Dalam RumahKementerian BUMN Identifikasi UMKM Melalui Aplikasi Naksir untuk Naik Kelas
Mereka ingin ambil alih partai secara inkonstitusional. Namun, seluruh kader dan simpatisan bersatu melawan kezoliman tersebut.
Upaya pengkhinatan ini, jadi catatan sejarah perjalanan politik partai. Namun, Partai Demokrat harus Move on dan memaafkan. Tetapi tidak akan lupa pada peristiwa itu.
‘’Kami tidak akan melupakan begitu saja. Sejak peristiwa itu kita sisipkan satu kata sakral. Setia terhadap ideologi dan perjuangan partai. Kata itu adalah setia,’’ seru AHY.
