Pasca-pandemi, Saung Angklung Udjo juga mulai beradaptasi dengan era digital. “Kami mempertahankan nilai-nilai tradisional, tetapi juga berinovasi. Angklung kini berkolaborasi dengan berbagai genre musik dan bahkan dikembangkan dalam bentuk game interaktif,” kata Taufik.
Meski perkembangan teknologi semakin pesat, ia yakin angklung akan tetap relevan. “Angklung bukan hanya warisan budaya, tapi juga alat yang hidup dan menghidupi. Kami akan terus menjaga keseimbangannya antara tradisi dan inovasi,” pungkasnya.
