JABAR EKSPRES – Dunia investasi kembali dihebohkan dengan kasus terbaru dari WFL, sebuah situs aplikasi penghasil uang yang diduga menjalankan skema Ponzi.
Baru-baru ini, banyak pengguna yang mengeluhkan sulitnya melakukan penarikan dana (withdraw/WD) serta adanya kewajiban untuk membayar “biaya aktivasi” agar akun mereka tetap aktif.
Fenomena ini semakin memperjelas bahwa WFL bukanlah investasi yang aman, melainkan jebakan money game yang dirancang untuk menipu korbannya.
Sejumlah tanda mencurigakan mulai bermunculan yang semakin memperkuat dugaan bahwa WFL adalah skema Ponzi. Beberapa di antaranya meliputi:
- Biaya Aktivasi Akun
Pengguna yang sudah bergabung diwajibkan untuk masuk ke akun kerja mereka dan membayar biaya aktivasi sesuai dengan level yang mereka miliki. Jika tidak membayar, akun akan dibatasi.
Baca juga : Apakah Sertifikat MSB Jadi Bukti Aplikasi WPONE Aman?
- Iming-Iming Profit Fantastis
Sebelumnya, WFL menjanjikan keuntungan besar dalam waktu satu tahun. Namun, tiba-tiba mereka mengubah aturan dengan meminta setoran baru untuk “aktivasi akun” yang tidak masuk akal.
- Syarat Penarikan Dana yang Tidak Masuk Akal
Pengguna yang ingin melakukan penarikan dana malah dipersulit dengan berbagai aturan baru, termasuk membayar biaya “sertifikasi” agar dana mereka bisa dicairkan dalam waktu 72 jam.
- Rekrutmen dan Bonus yang Berubah-Ubah
Awalnya, WFL menawarkan bonus besar bagi pengguna yang berhasil mengajak orang lain bergabung. Namun, kini bonus undangan dipangkas menjadi hanya 10% dan sistem rekrutmen berubah drastis.
- Janji Palsu Tentang Pekerjaan di Inggris
Salah satu modus terbaru adalah klaim bahwa pengguna akan mendapatkan sertifikasi kerja di Inggris setelah membayar biaya tertentu. Ini jelas hanya akal-akalan untuk memancing lebih banyak korban agar tetap menyetor uang.
Baca juga : Apakah Aplikasi ABS Penghasil Uang Aman atau Scam Penipuan?
Seiring dengan semakin banyaknya keluhan pengguna, WFL mulai mengalami perpecahan internal. Grup-grup diskusi di WhatsApp dan Telegram yang sebelumnya berisi ajakan untuk bergabung kini dipenuhi keluhan dari para korban yang kesulitan menarik uang mereka. Bahkan, beberapa anggota mulai menawarkan “alternatif investasi” lain yang tidak kalah mencurigakan.