JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar tengah mengutak-atik anggaran untuk efisiensi. Kucuran penyertaan modal kepada PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati juga dalam pertimbangan.
Efisiensi itu merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden No 1 Tahun 2025. Presiden Prabowo memerintahkan para gubernur hingga wali kota maupun bupati untuk mengalihkan beberapa program yang dinilai kurang bersentuhan langsung ke masyarakat. Seperti perjalanan dinas hingga seminar.
Jajang melanjutkan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang penerbangan itu memang tengah mengalami masalah yang tidak mudah. Butuh kebijakan yang kolaboratif lintas sektoral agar Bandara di Majalengka itu bisa bergeliat. “Ini harus ada kebijakan khusus, karena masalahnya tidak sederhana,” cetusnya.
Baca Juga:Akui Pembangunan Masih jadi Prioritas, Prabowo Dorong Investor Asing Bangun InfrastrukturViral di Medsos, Pria di Cibiru Tega Tembak Kucing Liar hingga Mati!
Sebelumnya, kucuran penyertaan modal memang menjadi salah satu strategi untuk mempertahankan keberlangsungan BIJB Kertajati. BUMD pernah disuntik modal Rp 52 miliar. Cukup ironi karena dananya bersumber dari BTT. Sementara untuk 2025 ini, rencana penyertaan modal ke BIJB Kertajati itu senilai Rp70 miliar.(son)
