9.947 Kasus TBC Hantui Kota Bogor di Awal Tahun, Ini Tanggapan Pemkot!

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno. (Yudha Prananda / Jabar Ekspres)
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno. (Yudha Prananda / Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat tingginya kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Bogor yang mencapai 9.947 atau 119 persen kasus pada Januari 2025.

Masih tingginya angka tersebut belum diiringi dengan tingginya angka pemeriksaan TBC pada kontak serumah maupun kontak erat pasien TBC.

Menyikapi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinkes melaksanakan ‘Active Case Finding’ (ACF) TBC di 20 titik lokasi di Kota Bogor, dengan pelaksanaan pada 1 hingga 12 Februari 2025 mendatang.

Baca Juga:Prabowo Perbolehkan Pengecer Jual LPG 3 Kg, Warganet: Seolah-olah jadi Pahlawan!Masyarakat Keluhkan Sulit Mendapatkan LPG 3 Kg, Begini Tanggapan Pertamina!

“Bahkan, Jawa Barat berada di urutan pertama dalam penemuan kasus TBC tertinggi di Indonesia. Program Eliminasi TBC Tahun 2030 bertujuan untuk meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat terhadap TBC,” katanya dikutip Selasa, 4 Februari 2025.

Skrining yang dilakukan mencakup gejala-gejala TBC, dampaknya terhadap kualitas hidup, serta bagaimana pencegahan dan pengobatan TBC agar dapat mengurangi potensi penularan penyakit kepada orang-orang di sekitar melalui gerakan TOSS TBC, yaitu ‘Temukan, Obati, Sampai Sembuh’.

“Penting bagi masyarakat untuk sadar akan TBC, salah satunya dengan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila muncul gejala TBC,” dorong Retno, sapaannya.

Dalam upaya mencapai tujuan penanganan TBC, Kementerian Kesehatan RI menerapkan kebijakan pencegahan TBC yang tertuang dalam Strategi Nasional 2020-2024.

“Salah satu strateginya adalah mengombinasikan upaya penemuan dan pengobatan TBC secara aktif dengan upaya pencegahan melalui pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kasus infeksi laten TBC (ILTB),” urai Retno.

0 Komentar