Bendungan Leuwikeris Diselimuti Sampah, Ini Tanggapan BBWS

JABAR EKSPRES – Bendungan Leuwikeris yang terletak di wilayah Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, saat ini mengalami masalah serius dengan penumpukan sampah plastik. Diduga, sampah-sampah tersebut merupakan kiriman dari daerah sekitar, termasuk Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.

Humas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Rahmat, mengungkapkan bahwa sampah yang mengotori bendungan ini sebagian besar terdiri dari limbah rumah tangga, dengan jenis sampah yang paling mendominasi adalah plastik dan styrofoam.

“Sampah itu datang dari hulu, dari tiga wilayah. Sampah ini berupa sampah rumah tangga, kebanyakan jenis plastik dan styrofoam,” ujarnya pada Minggu, 19 Januari 2025.

BACA JUGA:Bambang Hidayah Angkat Bicara Soal Sampah di Bendungan Leuwikeris

Rahmat menjelaskan bahwa pihak BBWS telah berupaya untuk menangani masalah ini dengan melakukan pengangkutan sampah setiap hari. Namun, upaya tersebut tampaknya belum memberikan hasil yang signifikan. “Kami telah mengangkutnya setiap hari, namun tidak pernah habis karena banyaknya sampah yang datang dari bagian hulu sungai,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rahmat mengakui bahwa belum ada koordinasi yang efektif antara BBWS dan pemerintah daerah, baik Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, maupun Kabupaten Ciamis, terkait penanganan dan pengelolaan sampah yang terus menumpuk di Bendungan Leuwikeris.

“Belum ada koordinasi, bahkan sampah-sampah yang kami tangani kami simpan di area dekat bendungan. Baiknya sih itu dibuang ke TPA,” ungkapnya.

BACA JUGA:Bendungan Leuwikeris Dipenuhi Sampah, Warga Khawatir Pengaruhi Daya Tarik Wisata

Sebagai langkah pencegahan, pihak BBWS telah memasang jaring pengaman di sekitar bendungan untuk menahan tumpukan sampah agar tidak semakin mendekati area vital bendungan. Namun, upaya ini masih perlu ditingkatkan agar lebih efektif.

Sementara itu, Supriatna, salah satu warga yang tinggal dekat Bendungan Leuwikeris, mengungkapkan bahwa dampak dari penumpukan sampah ini tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga menimbulkan bau yang tidak sedap.

“Pernah waktu itu sampai bau anyir, itu kemungkinan besar dari sampah di Bendungan Leuwikeris,” katanya.

Bendungan Leuwikeris di Tasikmalaya, Jawa Barat selesai dibangun pada tahun 2024 dan menghabiskan anggaran sebesar Rp3,5 triliun. Bendungan ini dibangun sejak tahun 2016.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan