Keterbukaan Informasi di DPRD Kabupaten Bogor Masih Kurang

JABAR EKSPRES – Keterbukaan Informasi lembaga legislatif, DPRD Kabupaten Bogor mendapat kritik dari Lembaga Studi Visi Nusantara Maju ( LS-Vinus ).

LS-Vinus memberikan catatan mengenai pengelolaan keterbukaan informasi publik yang ad di DPRD Kabupaten Bogor yang masih belum terbuka.

Founder LS Vinus Yusftriadi mengatakan, keberadaan keterbukaan Informasi website DPRD Kabupaten Bogor dianggap tidak terbuka.

BACA JUGA: APBD 2024 Kabupaten Bogor Defisit , Dewan Dorong Pendapatan Digenjot!

Website yang seharusnya menjadi jendela informasi untuk seluruh kegiatan dan aktivitas anggota dewan tidak dilakukan update secara berkala.

Bagian program dan kegiatan tidak ada Update, sehingga masyarakat yang membutuhkan informasi tidak tahu apa saja yang dilakukan para anggota dewan itu.

Website pada bagian program dan kegiatan hanya terterta tahun 2016 dan 2017 saja. Hal ini menunjukan bagian pengelola informasi telah abai dalam menyajikan informasi yang seharusnya menjadi hak publik.

BACA JUGA: Viral! Dugaan Skandal Asusila ASN Jika Ingin Naik Jabatan Catut Nama Pejabat di Kabupaten Bogor

“Artinya publik bener-bener tidak tau apakah kekosongan itu luput lupa atau memang tidak punya niat baik terbuka,’’ ujar Yustriadi.

Meski begitu, Yus sangat mengapresiasi dengan tanggapan langsung yang disampaikan Ketua DPRD Sastra Winara yang akan memperbaiki masalah keterbukaan informasi publik itu.

Yustriadi menilai, ketika Ketua DPRD berdialog, tentunya masyarakat akan bisa mendorong dan mengawal setiap kebijakan yang akan dilakukan.

BACA JUGA: Sudah Habiskan Rp 350 Miliar, Tugu Pacakarsa Kabupaten Bogor Akan Direnovasi Lagi

Masyarakat juga bisa menyampaikan aspirasi secara langsung melalui kanal website DPRD Kabupaten Bandung.

Dengan begitu, website tersebut memeiliki peran penting sebagai jembatan untuk keterbukaan informasi dan komunikasi dalam era digital ini.

“Mayarakat juga ingin memberikan kontribusi apapun termasuk memberikan saran untuk Kabupaten Bogor,” kata Yustriadi.

Yustriadi mengaharapkan, sikap terbuka dalam mengedepankan funsi dialog atau diskusi menjadi sangat penting dalam memnjalankan peran sebagai anggota legislatif.

BACA JUGA: Bantuan Keuangan Kabupaten Bogor dari Pemprov Jabar Turun Drastis, Jatahnya Hanya Rp 9,4 Miliar

Secara Tupoksi, seluruh anggota dewan akan mengambil peran ini sebagai bentuk membangun komunikasi dengan para konstituennya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan