JABAR EKSPRES – Dua bangunan dan satu jembatan di Kampung Atlas Rancabali, RT 04 RW 05, Desa Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam amblas setelah Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk tergerus longsor.
Berdasarkan informasi yang didapat, TPT setinggi 7 meter ambruk tergerus longsor usai diguyur hujan deras pada Selasa, 7 Januari 2025 malam.
Sandra (38) warga setempat menjelaskan, sebelum tergerus tanah longsor, TPT tersebut sempat mengalami retak-retak akibat termakan usia. Sehingga, ketika terjadi hujan deras, TPT itu ambruk dan mengancam dua bangunan milik warga serta jembatan penghubung antar kampung.
“Kejadiannya minggu lalu. Ambruknya TPT ini sudah terjadi dua kali, dan ini yang ketiga kalinya. Tapi ini yang lebih parah karena jembatan sekarang sudah enggak busa dilalui mobil,” ujar Sandra kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).
BACA JUGA: Hadapi Sengketa Pilkada di MK, KPU Bandung Barat Kumpulkan Bukti
Selain itu ia mengaku, warga telah berupaya mendatangi instansi terkait untuk menangani sejumlah bangunan dan satu jembatan yang terancam ambles tersebut.
Namun respon terhadap laporan itu baru sebatas imbauan serta memberikan rambu-rambu agar warga berhati-hati saat melintasi jembatan tersebut.
“Sudah ke intansi terkait, bahkan melapor melalui WA online tapi belum ada penanganan serius. Sebelumnya penanganan TPT ambruk secara swadaya pakai uang pribadi pemilik bangunan yang terancam amblas itu,” katanya.
“Sementara yang baru datang meninjau ke lokasi baru dari petugas BPBD Bandung Barat. Katanya itu kebijakan Pemrov Jawa Barat,” sambungnya.
Sementara itu, salah satu pemilik bangunan, Diah Indrawati (54) mengaku was-was. Dirinya takut dan khawatir rumahnya tiba-tiba amblas saat hujan deras kembali tiba.
BACA JUGA: Makanan Bergizi Gratis di Bandung Barat Baru Menyasar Sembilan Sekolah
“Dari bangunan ke jarak TPT yang ambruk ini cuma 5 sentimeter. Saya takut tiba-tiba hujan deras lalu menggerus rumah saya,” kata Diah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama beberapa jam menjadi penyebab utama longsornya TPT.
Kendati demikian, dikatakan Meidi, pihaknya bersama jajaran pemerintah kecamatan, pemerintah desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan warga setempat bergerak cepat untuk mengatasi dampak longsor.