Hal ini didasarkan pula pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata:
“Rasulullah SAW biasa berpuasa pada Ayyamul Bidh (hari putih) ketika tidak bepergian maupun dalam perjalan.” (HR. Nasa’i)
2. Memberi Istirahat pada Organ Tubuh
Apabila seseorang merenunginya lebih dalam, puasa sebenarnya tidaklah menjadi bentuk penyiksaan bagi tubuh karana tidak diberikan asupan makanan dan minuman. Sebaliknya, puasa memberikan kesempatan bagi organ-organ tubuh untuk beristirahat, sehingga organ-organ tersebut tidak cepat mengalami kerusakan.
Sebab, semakin sering dipakai, organ tubuh akan kewalahan untuk menerima asupan makanan. Oleh karena itu, anjuran Rasulullah SAW untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan sangat berkaitan dengan perhatian beliau terhadap kesehatan tubuh.
Puasa yang dilakukan dengan teratur akan memberikan manfaat bagi tubuh agar tetap segar dan bugar, sekaligus memberi waktu bagi organ-organ tubuh untuk memulihkan diri. Sehingga, tubuh akan lebih sehat dan siap untuk melaksanakan ibadah serta aktivitas lainnya.
3. Pahala Setara Puasa Setahun Penuh
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh juga menjajikan pahala yang besar. Bahkan, Rasulullah SAW menegaskan bahwa orang yang berpuasa tiga hari setiap bulan Hijriah setara dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadits tersebut, diketahui bahwa ketika seorang hamba melakukan sebuah kebaikan, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran 10 kali lipat dari kebaikan yang ia lakukan. Dengan demikian, jika seseorang berpuasa tiga kali dalam sebulan, ia akan mendapatkan pahala seolah-olah berpuasa selama 30 hari dan jika dilakukan setiap bulan, hal ini setara dengan puasa sepanjang tahun.