JABAR EKSPRES – Angka pengangguran di Kabupaten Bandung terus menunjukkan penurunan yang signifikan. Dalam empat tahun terakhir, tingkat pengangguran di wilayah ini berhasil turun menjadi 6,36 persen, lebih rendah dari rata-rata angka pengangguran Jawa Barat yang berada di angka 6,75 persen.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyatakan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut. “Alhamdulillah, berkat kolaborasi antara seluruh OPD, angka pengangguran di Kabupaten Bandung berhasil turun secara signifikan. Dari 8,58 persen pada tahun 2020, kini mencapai 6,36 persen pada tahun 2024,” ujarnya pada Sabtu (11/1).
BACA JUGA: Ekonomi Melemah pada 2024, Provinsi Jawa Barat Juara Pengangguran
Dadang menjelaskan bahwa angka pengangguran di Kabupaten Bandung sempat mencatatkan angka tertinggi pada tahun 2020, yakni 8,58 persen. Namun, sejak dirinya menjabat pada 2021, angka tersebut mulai menunjukkan penurunan yang terus berlanjut. Pada 2021, angka pengangguran turun menjadi 8,32 persen, lalu pada 2022 turun menjadi 6,98 persen. Pada 2023, angka pengangguran menurun lagi menjadi 6,52 persen, dan akhirnya mencapai 6,36 persen pada akhir 2024.
“Keberhasilan ini tak lepas dari komitmen yang kuat dari seluruh pihak, termasuk program-program inovatif dalam menciptakan lapangan kerja baru dan kolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin),” tambah Dadang.
Salah satu program yang turut berkontribusi dalam penurunan angka pengangguran adalah pelatihan wirausahawan muda yang berhasil memberdayakan banyak pemuda untuk memulai usaha dan menciptakan lapangan kerja sendiri. “Kami menargetkan untuk menciptakan 50 ribu wirausahawan muda dan lapangan kerja baru, khususnya bagi kaum milenial dan Gen Z,” ujar Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung.
Selain pelatihan kewirausahaan, Pemkab Bandung juga menyediakan berbagai pelatihan keterampilan lain, seperti kursus bahasa Jepang dan Korea, pelatihan pemasaran digital, make-up artist, animasi, konveksi, otomotif, dan keterampilan usaha lainnya. Bagi mereka yang ingin bekerja sebagai karyawan, mereka juga akan dibekali dengan sertifikasi kompetensi yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan Pemkab Bandung.
“Program ini mencakup seribu orang untuk tenaga migran ke Korea dan Jepang, empat ribu untuk wirausaha muda dan make-up artist, serta lima ribu orang untuk menjadi karyawan. Dalam lima tahun, kami menargetkan bisa menyerap minimal 50 ribu orang,” jelas Kang DS.