JABAR EKSPRES – Indonesia telah resmi bergabung menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa) dengan target perdagangan lebih menguntungkan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS dapat menguntungkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di bagian selatan.
Ia juga menyebutkan BRICS merupakan negara-negara sahabat dari Indonesia. Perdagangan para anggota BRICS bisa terus terus ditingkatkan setelah Indonesia resmi terlibat dalam organisasi tersebut.
“BRICS ini kan juga banyak sekali negara-negara sahabat, yang memang kontra dengan trade-nya ini bisa saling menguntungkan juga, kita dengan China, kita dengan India, kita dengan Rusia,” kata Erick di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Erick menjelaskan meskipun dengan BRICS ini, Indonesia tidak memihak pada blok barat ataupun timur. Maka, Indonesia bisa dengan bebas akan masuk ke dalam organisasi manapun.
“Sebagai negara yang memang tentu kita independent, kita tidak punya bagian dari geopolitik ke manapun, kita dengan BRICS, kita juga tetap juga WTO, kita juga berdagang. Ya inilah Indonesia,” ujarnya.
Brasil sebagai pemegang presidensi BRICS tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut.
“Indonesia, yang memiliki populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki kesamaan pandangan dengan anggota-anggota BRICS lainnya terkait dengan dukungan atas reformasi institusi global dan kontribusi posititif untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara selatan global,” kata Pemerintah Brasil.
BACA JUGA: Wamen BUMN Tinjau Kesiapan Peningkatan Kapasitas Produksi Vaksin di Bio Farma
Sementara, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam pernyataan pers di Jakarta, Selasa (7/1/2025) menyampaikan Indonesia sangat menyambut baik status keanggotaan penuhnya di BRICS dan komitmen untuk berkontribusi secara aktif dalam agenda organisasi tersebut ke depannya.
Dengan bergabungnya jadi anggota BRICS ini, Indonesia terus berkomitmen untuk terus berperan dalam ikut mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kesehatan masyarakat, serta mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan.